Sandy Firmansyah, Harapan Baru di Bawah Mistar Gawang PSIM Yogyakarta
Bergabung ke PSIM Yogyakarta tetap jadi pengalaman yang istimewa dalam perjalanan karier Sandy Firmansyah
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Musim lalu, sektor penjaga gawang PSIM Yogyakarta tak pernah lepas dari sorotan.
Tak jarang, buruknya penampilan barisan penjaga gawang dituding jadi biang kekalahan.
Namun, tim berjuluk Laskar Mataram ini punya harapan baru di bawah mistar gawang.
Adalah penjaga gawang senior sarat pengalaman, Muhamad Sandy Firmansyah.
Segudang pengalaman memang dimiliki penjaga gawang kelahiran Malang, 7 Juli 1983 silam ini.
Mengawali karier profesional bersama Persema Malang tahun 2000 silam, Sandy kemudian bergabung ke banyak klub besar Tanah Air.
Persiwa Wamena, Petrokimia Putra Gresik, Pelita Krakatau Steel Cilegon, Gresik United, Mitra Kukar, PKT Bontang, Persitara Jakarta Utara, Barito Putera, Sriwijaya FC, dan Arema FC pernah jadi pelabuhan kariernya.
Meski begitu, bergabung ke PSIM Yogyakarta tetap jadi pengalaman yang istimewa dalam perjalanan kariernya.
"Tentunya saya merasa sangat senang ya bisa bergabung di salah satu klub tertua yang ada di Indonesia. Apalagi keinginan main di Jogja juga besar," kata Sandy.
Sayang, debutnya bersama Laskar Mataram tidak berjalan mulus. Gawangnya harus dibobol dua kali dalam laga tersebut.
"Kemasukan gol bagi penjaga gawang menjadi sesuatu yang sakit pasti. Tapi kembali lagi, kalau kita sudah berusaha maksimal tapi bolanya susah dan masuk, ya mau gimana lagi," ujar penjaga gawang berpostur 180 centimeter ini.
Ada pun dari sekian banyak pengalaman yang ia miliki, salah satu yang ia ingat yakni saat membela Gresik United, 2016 silam.
Dari 34 laga musim itu, Gresik United jadi lumbung gol tim lawan dengan total 75 gol bersarang.
"Sampai pelatihnya bilang kalau sudah bosan kemasukan," cerita Sandy.