Kisah Inspiratif
Kisah Nenek di Bantul Membesarkan Cucunya yang Menderita Hidrosefalus, Berharap Bantuan Dermawan
Sewaktu Desi masih kecil juga pernah mendapatkan bantuan dari beberapa kalangan dermawan untuk mencukupi kebutuhan Desi.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Rahayu Murni merupakan seorang nenek berusia 78 tahun yang kini tinggal bersama dengan putra ke 3 dan seorang cucunya yang menderita hidrosefalus bernama Desi Purnamasari.
Suami Murni sudah meninggal cukup lama.
Murni dan keluarganya kini tinggal di sebuah indekos yang berlokasi di Karangsari RT 15/36 Tegaltandan, Banguntapan, Bantul.
Desi Purnamasari merupakan putri terakhir dari putra pertama Rahayu Murni.
Kini kedua orangtua Desi telah meninggal dunia.
Ibu kandung Desi meninggal selang 2 hari setelah melahirkan.
• Dermawan Ini Salurkan Bantuan untuk Lasiyo Warga Gunungkidul yang Kini Hanya Bisa Terbaring Lemah
"Sebetulnya dari hamil usia 3 bulan sudah ada penyakit kanker rahim dan dokter sudah menyarankan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, ia tidak mau hingga akhirnya melahirkan. Dan waktu itu, dokter menyarankan untuk melahirkan secara operasi, tetapi ia lebih memilih untuk melahirkan secara normal. Setelah melahirkan ia mengalami pendarahan yang tak kunjung berhenti hingga akhirnya ia meninggal," tutur Murni Sabtu (18/7/2020).
Kondisi tersebut membuat Desi waktu kecil harus dirawat di rumah sakit saat ia berusia 2 hari sampai dengan 7 bulan.
"Dari 2 hari sampai 7 bulan juga tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar biaya rumah sakit. Selain itu untuk biaya operasi Desi sebanyak 2 kali. Akhirnya rumah dijual untuk membayar itu," ucapnya.
Murni mengungkapkan dulu sewaktu Desi masih kecil juga pernah mendapatkan bantuan dari beberapa kalangan dermawan untuk mencukupi kebutuhan Desi.
Seperti membeli susu, makanan bayi dan popok.
Sempat juga mendapatkan bantuan kursi roda untuk menunjang kegiatan sehari-hari kelak Desi berusia anak-anak.
"Dulu sama saya Desi juga sempat tinggal di panti. Namun karena kami sering sakit-sakitan akhirnya saya memutuskan untuk ngekos sendiri hingga saat ini," kata Murni.
Lebih lanjut, Murni mengatakan setelah ibu kandung Desi meninggal, selang 1 tahun disusul oleh ayah kandung Desi menghadap sang Maha Kuasa.
• UPDATE Data Virus Corona Sabtu 18 Juli 2020 dan Peta Sebaran Covid-19 di Yogyakarta, Jatim dan Bali
Desi sendiri memiliki saudara laki-laki dan perempuan yang dititipkan di Pondok Pesantren di daerah Bondowoso, Jawa Timur.
Kini Desi berusia hampir menginjak 13 tahun pada 1 Desember 2020 mendatang.
Ia sekarang merupakan siswi di SLB Kalibayem.
Hingga saat ini Desi tidak bisa berjalan.
Setiap harinya ia memanfaatkan kursi roda yang dimilikinya dengan bantuan neneknya.
Murni juga menceritakan, dulu ia juga sempat berjualan nasi pecel dan peyek yang dibungkus kemudian dijual di sekolahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Nasi pecel dan peyek itu saya jual dengan harga Rp 8 ribu. Namun kalau lengkap dengan minumnya saya jual Rp 10 ribu," kenang Murni.
"Dulu saya dan Desi juga sempat berjualan keliling di Malioboro sambil mendorong kursi roda Desi dan hampir terkena razia Satpol PP. Namun waktu itu tidak jadi kena razia karena dagangan saya sudah habis," sambungnya.
• Pesimis Dapat Jadup, Warga Kembali Andalkan Sumbangan Dermawan di Yogyakarta
Kini Murni sudah tidak lagi bekerja dan fokus merawat cucunya tersebut.
Untuk biaya setiap harinya ia mengandalkan kiriman dari saudara dan anaknya.
"Alhamdulillahnya ada saudara yang mulai terketuk hatinya untuk memberikan bantuan. Setiap bulan saya ditransfer saudara saya sebesar Rp 1 juta. Namun itupun tidak cukup karena digunakan untuk membayar kos sebesar Rp 700 ribu dan sisanya untuk keperluan Desi. Kalau dari anak saya itu juga tidak menentu setiap bulannya. Dan kalau untuk makan biasanya dikasih dari tetangga kos," ucapnya.
Dengan kondisi ekonominya tersebut sekarang ini, ia hanya bisa berharap mendapatkan bantuan dari tangan para dermawan.
"Saya inginnya hanya ingin mencarikan orangtua angkat untuk Desi yang dapat memberikan sedikit rejekinya untuk biaya hidup Desi," harapnya. (TRIBUNJOGJA.COM)