Yogyakarta
Dispertaru DIY Segera Gelar Sosialiasi Pertama ke Tambakrejo Terkait Ruas Tol Yogyakarta-Bawen
Selain fokus pembebasan lahan serta pemasangan patok untuk ruas Solo-Yogyakarta, Dispertaru akan memulai sosialisasi tahap awal di ruas Yogkarta-Bawen
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Selain fokus pembebasan lahan serta pemasangan patok untuk ruas Solo-Yogyakarta, Dispertaru akan memulai sosialisasi tahap awal di ruas Yogkarta-Bawen.
Sosialisasi itu pun akan dilakukan pada Rabu 22 Juli mendatang.
Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Tempel, Sleman akan menjadi kunjungan pertama pihak Dispertaru DIY.
"Yang terpenting memang itu, sosialisasi untuk jalur Yogyakarta-Bawen. Tanggal 22 nanti akan kami mulai di Tambakrejo," Kata Kepala Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang (Dispertaru) DIY, Krido Suprayitno, Jumat (17/7/2020).
• Kecamatan Kalasan jadi Wilayah Pertama Pembebasan Lahan Tol Yogyakarta-Solo
Untuk wilayah Tambakrejo, Dispertaru DIY mencatat ada 88 Kepala Keluarga yang terdampak.
Sosialisasi tersebut berupa pemberitahuan terkait rencana awal pembuatan jalur Tol Yogyakarta-Bawen.
"Ada sekitar 88 KK yang terdampak, tapi itu perlu kami cocokkan kembali besok di lapangan," urainya.
Secara garis besar untuk pembangunan tol Yogya-Bawen rencananya akan melewati tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman dengan panjang mencapai 7,65 kilometer, dengan luas 49,6 hektare.
Sedangkan bidang yang terdampak pembungan tol Yogya-Bawan sebanyak 915 bidang.
Rincian kecamatan yang dilewati meliputi Kecamatan Tempel meliputi Desa Banyurejo 166 bidang tanah, Tambakrejo 88 bidang tanah dan Sumberrejo 12 bidang tanah.
• Kontruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Wilayah Sleman Sebagian Besar Melayang
Kecamatan Seyegan meliputi Desa Margokaton 190 bidang tanah, Margodadi 76 bidang tanah dan Margomulyo 106 bidang tanah.
Sedangkan untuk Kecamatan Mlati hanya melewati Desa Tirtoadi sebanyak 277 bidang tanah.
"Harapannya ya tidak ada kendala selama proses ke depannya," tuturnya.
Saat disinggung mengenai penetapan exit tol, Krido mengatakan lahan yang digunakan masih sama dengan pemaparan dari satker Kementerian PUPR.