Tidak Ada Pembatasan Penjualan Hewan Kurban di Bantul, Namun Pengawasan Bakal Diperketat
Semua pedagang hewan kurban diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, pengawasan juga akan diperketat.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul tidak akan melakukan pembatasan terhadap penjualan hewan kurban di Bumi Projotamansari, seiring merebaknya pandemi corona virus disease (Covid-19).
Kendati demikian, semua pedagang hewan kurban diharuskan untuk mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, pengawasan juga akan diperketat.
"Terutama ternak yang berasal dari luar daerah. Pengawasan akan lebih ketat," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan hewan, DPPKP Bantul, Joko Waluyo, dihubungi Sabtu (11/7/2020).
Menurut dia, sejauh ini kebutuhan hewan ternak untuk kurban yang diperjualbelikan di Bantul berasal dari beragam daerah.
Sebagian ada yang berasal dari Bantul, tetapi banyak juga yang berasal dari luar daerah seperti Gunungkidul, Wonogiri maupun Jawa Timur.
Sebab itu, perlu dilakukan pengawasan ketat. Menurut Joko, saat ini semua kesehatan hewan sudah melakukan inventarisasi, jumlahnya ada sekitar 60 tempat penampungan ternak yang ada di Bantul.
Ditambah dengan kelompok-kelompok ternak yang ada di masyarakat.
Semua itu, akan dilakukan pemantauan dengan melibatkan dokter hewan dan paramedis yang ada di masing-masing Puskeswan atau Pusat Kesehatan Hewan (PKH) serta dokter hewan dari Dinas.
"Jadi kami menerjunkan tim," ucap dia.
Pemantauan di sejumlah kandang ternak tersebut, dilakukan untuk melakukan pemeriksaan hewan.
Meliputi, ada tidaknya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Menurut Joko, hewan ternak dari luar daerah wajib dibekali dengan SKKH.
Kemudian, setiap ternak yang ada di kandang kelompok juga akan diperiksa, selanjutnya akan diberikan surat keterangan sehat.
Dengan begitu, Joko berharap, ternak-ternak yang diperjualbelikan di Kabupaten Bantul sebagai hewan kurban dipastikan dalam keadaan sehat.
Untuk mengantisipasi adanya zoonosis atau penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia.
Saat ini, diakui Joko, bersama dengan tim, pihaknya terus melakukan pemantauan hewan-hewan kurban di penampungan.
"Sudah dua minggu ini, Insya Allah, hewan ternak di Bantul aman," ucap dia. (*)