Pemda DIY Diharapkan Serius Garap Sektor Pariwisata untuk Pulihkan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19
Pemda DIY dinilai setidaknya pernah pengalaman dalam penanganan dampak bencana, termasuk saat gempa 2006 dan erupsi Merapi 2010
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gugus Tugas Jogja Economic Resilience for Covid-19 (JERCoViD-19) mengatakan Pemda DIY mesti mempunyai inovasi yang lebih dalam melakukan penanganan dampak maupun recovery ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Sekretaris JERCoViD-19, Apryanto, mengatakan DIY bahkan pernah bangkit dari situasi yang serupa pada masa gempa Gunung Merapi silam.
Meski bentuk bencana yang dihadapi berbeda, namun dia menganggap Pemda setidaknya pernah pengalaman dalam penanganan dampak bencana.
Selain sistem pendataan yang akurat dalam penyaluran bantuan, Pemda DIY mesti memastikan bahwa bantuan uang diberikan mampu dialokasikan masyarakat bukan hanya pada pengeluaran konsumsi saja.
Melainkan pada pengeluaran yang lebih produktif dan berkesinambungan.
"Jadi jangan sampai dana yang dianggarkan dan mau disalurkan itu hanya habis untuk konsumsi. Perlu kebijakan yang inovatif namun tetap harus mengacu pada aturan yang berlaku," kata Apryanto, Sabtu (11/7/2020).
Selain itu, menurut dia Pemda juga mesti menaruh perhatian yang serius pada sektor andalan jika ingin cepat memulihkan keadaan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Misalnya, dia mencontohkan sektor pariwisata yang mempunyai efek domino yang signifikan terhadap sektor lain.
Sektor tersebut mampu memberikan multiplier effect sebanyak 104,9 kali dari setiap Rp1 miliar yang dikeluarkan oleh sektor pariwisata.
"Jadi setiap pengeluaran Rp1 miliar dari pariwisata itu akan berdampak 104,9 miliar ke sektor lain. Ini mestinya jadi tumpuan yang bagus untuk kembali menggerakkan roda perekonomian. Namun yang mesti dicatat adalah sektor wisata yang berbasis masyarakat bukan berbasis modal," pungkas dia. (*)