Pendidikan
MPLS SMA/SMK Online, Sekolah di Gunungkidul Siapkan Pertemuan Sistem Shift
Pasca proses PPDB, pihak sekolah mulai bersiap untuk melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pasca proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), pihak sekolah mulai bersiap untuk melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Namun, tahun ini MPLS lebih banyak dilaksanakan secara daring.
Kepala SMA Negeri 1 Playen Aji Pramono menyampaikan pihaknya mengacu pada Surat Edaran (SE) Disdikpora DIY yang terbit pada 7 Juli kemarin.
"SE tersebut juga menyampaikan panduan kegiatan MPLS untuk awal tahun ajaran baru 2020/2021," kata Aji dihubungi pada Rabu (08/07/2020).
• PPDB 2020, Kuota Sejumlah SMA/SMK Negeri di Gunungkidul Belum Terpenuhi
Aji mengatakan MPLS di SMAN 1 Playen akan dilaksanakan pada 13-15 Juli 2020.
Pihaknya pun menyiapkan materi dan jadwal kegiatan untuk MPLS secara online tersebut.
Meski begitu, pada H-3 pihak sekolah akan mengundang para siswa baru untuk mendapatkan penjelasan.
Pertemuan tetap berdasar pada protokol kesehatan dan atas izin orang tua siswa bersangkutan.
"Mereka dihadirkan secara bergantian, tiap shift terdiri dari 20 siswa. Mereka tetap diminta mengenakan masker dari rumah, cuci tangan dahulu, dan menjaga jarak selama pertemuan dilangsungkan," jelas Aji.
Adapun total pelajar baru yang akan memulai tahun ajaran 2020/2021 di SMAN 1 Playen sebanyak 87 orang.
Mereka merupakan hasil dari seleksi PPDB yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Terpisah, Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Gunungkidul, Sangkin menjelaskan pelaksanaan MPLS bisa dilakukan dalam 2 opsi.
• Bingung Soal PPDB, Orangtua Siswa Datangi Disdikpora DIY
"Interaksi selama MPLS bisa dilakukan secara online atau dengan mengirimkan materi video ke peserta didik baru," katanya lewat pesan singkat.
Materi yang perlu disampaikan antara lain profil sekolah, motivasi belajar di tengah pandemi, penumbuhan karakter, wawasan kebangsaan, budaya, kesehatan, serta materi yang bersifat lokal.
Jika terdapat kegiatan yang mengharuskan adanya pertemuan seperti di SMAN 1 Playen, Sangkin mengimbau pihak sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sekolah pun diminta untuk menyiapkan Prosedur Operasional Standar (POS) MPLS.
"POS tersebut harus tetap berdasarkan pada protokol kesehatan pencegahan COVID-19," kata Sangkin. (TRIBUNJOGJA.COM)