Kerudung Corona Diserbu Pembeli di Pasar Beringharjo

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Jika menyambangi gerai jilbab atau busana muslim, mungkin akan tampak beberapa model kerudung yang unik.

Kerudung ini dilengkapi masker, hingga kerap dijuluki kerudung atau jilbab corona.

Disebut demikian juga karena kerudung jenis ini mulai marak setelah merebaknya wabah Covid-19 yang mana semua orang diwajibkan memakai masker saat ke luar rumah.

Kerudung ini sebenarnya hanya kerudung dengan nikab biasa.

• Kasus Positif COVID-19 Gunungkidul Kembali Bertambah, 2 Pasien Dinyatakan Sembuh

Namun, sejak wabah corona muncul variasi modelnya menjadi semakin beragam.

Rina, karyawan Toko Amanah di lantai 2 Pasar Beringharjo, Yogyakarta mengatakan kerudung corona mulai hadir sejak Maret 2020.

Kerudung jenis ini pun menurutnya menjadi yang paling laris saat ini.

“Ya, paling laku daripada yang lain. Makin lama makin banyak peminatnya,” ujar Rina saat ditemui di gerainya, Selasa (7/7/2020).

Menurut Rina, banyak orang yang tertarik membeli kerudung ini karena kepraktisannya dalam kondisi saat ini.

“Karena praktis. Kondisi seperti ini enggak perlu bawa masker lagi,” imbuhnya.

Ia pun menjual tiga model kerudung corona.

• Kreatif! Perajin Batik Asal Kulon Progo Ciptakan Kain Batik Motif Corona

Model yang terbaru, yaitu model 3 in 1 bahkan langsung ludes sebanyak 5 kodi hanya dalam 3 hari.

Hari itu ia kembali mengulak model 3 in 1 sebanyak 10 kodi.

Model 3 in 1 dinamakan demikian karena dapat digunakan dalam 3 cara, yakni dengan masker, polosan tanpa masker, dan diikat tanpa masker.