Bisnis

Coffe On The Bus, Menikmati Kopi di dalam Bus Sambil Berkeliling Kota Yogyakarta

Bagi masyarakat Yogyakarta khususnya pecinta kopi, sekarang ini dapat menikmati kopi sambil berkeliling kota Yogyakarta di dalam bus atau Coffe On The

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Suasana di dalam bus sambil menikmati kopi berkeliling Kota Yogyakarta untuk melepas rasa jenuh, Rabu (1/7/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bagi masyarakat Yogyakarta khususnya pecinta kopi, sekarang ini dapat menikmati kopi sambil berkeliling kota Yogyakarta di dalam bus atau Coffe On The Bus.

Untuk reservasi tiket Coffe On The Bus ini dapat dilakukan di Arta Barber and Chill hanya dengan membayar sebesar Rp 50.000.

Sedangkan untuk jam pemberangkatannya yaitu pukul 09.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB atau pukul 19.00 WIB.

Rute dari Program Coffe On The Bus ini dimulai dari Kotabaru, Tugu Malioboro, Kiai Mojo, Bugisan, Kotagede, JEC, Janti, Jalan Solo hingga kembali ke Kotabaru.

Selain itu, fasilitas yang didapatkan oleh masyarakat dari program ini akan mendapatkan berbagai macam Snack dan minuman dari kopi, jus dan teh tarik.

"Kami juga bekerjasama dengan tenant ternama untuk pemilihan Snack. Soalnya kami juga mengutamakan kualitas," ucap Wiwit Kurniawan selaku Kreator Coffe On The Bus.

Penelitian : Minum Kopi Tidak Secara Langsung Membahayakan Ginjal

Kopi yang disajikan di dalam Program Coffe On The Bus juga bervariasi setiap harinya dan diracik sendiri.

"Kopi 100% asli didatangkan dari Gayo, Solok, Lampung Merapi dan lain-lain. Sebenarnya saya juga ingin memperkenalkan Kopi Merapi agar pariwisata di Yogyakarta bisa bangkit lagi," katanya.

Selain itu juga dapat memberikan edukasi tentang kopi kepada orang awam.

"Orang awam hanya tau kopi rasanya pahit. Mereka belum tau jenis atau varian dari kopi dan cara penyajiannya," imbuhnya.

Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, masyarakat juga tidak perlu khawatir untuk menikmati Program Coffe On The Bus ini.

Tim Program Coffe On The Bus juga telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Mulai dari pengecekan suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer bagi masyarakat yang akan menikmati program ini.

Selain itu untuk kapasitas seat di dalam armada bus juga dibatasi hanya 28 seat saja.

Wiwit juga mengatakan dengan adanya program ini akan memperpanjang rute perjalanan hingga Bandara YIA.

Secangkir Kopi Bantu UMKM Lawan Covid-19 Lewat Gerakan Donasi Seribu Masker

"Kami rencananya akan memperpanjang rute perjalanan agar lebih jauh hingga Bandara YIA. Nanti kami akan memberikan waktu kurang lebih setengah jam bagi masyarakat yang akan berswa foto di bandara. Nanti akan dicoba pada weekday agar masyarakat yang menikmati program ini lebih puas," tuturnya.

Program ini juga mendapatkan respon positif dari salah satu masyarakat yang menikmati program ini bernama Dini Erastin.

Dia mengungkapkan menikmati program ini begitu menyenangkan dan ada sensasi yang baru.

"Menyenangkan enak dan seru. Selain itu ada sensasi yang baru. Biasanya kopi bisa dinikmati di coffe shop saja kalau ini sambil naik bus sehingga membuat penasaran dari cara penyajiannya dan ternyata bisa juga. Serta menambah wawasan menikmati kopi tidak hanya di kedai kopi tapi bisa juga di dalam bus bersama dengan teman-teman," ucap Dini.

Awal Program Coffe On The Bus

Coffe On The Bus ini diinisiasi oleh Wiwit Kurniawan selaku Kreator dari Coffe On The Bus.

Wiwit Kurniawan menceritakan awalnya dengan adanya Program Coffe On The Bus karena sebagai pelaku pariwisata yang selama 4 bulan tidak ada kerjaan dan pendapatan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

"Kami berfikir bahwa pecinta kopi di Indonesia sangat banyak dan di Indonesia sendiri kaya akan kopi. Akhirnya kita coba dengan memaksimalkan seat yang ada di dalam bus dan menampilkan metode cara penuangan kopi di dalam bus yang membuat orang penasaran," ucap Wiwit.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa dari ide tersebut kami bersyukur bahwa ide kami diterima oleh masyarakat.

Masyarakat akan mendapatkan sensasi yang berbeda ketika menikmati kopi di dalam bus dibandingkan menikmati di rumah atau kedai yang sudah menjadi hal yang biasa.

Terminal Giwangan Tunggu Juknis, Bus AKAP Diperbolehkan Angkut 70 Persen Penumpang Mulai 1 Juli 2020

Selain itu, program ini juga diharapkan dapat membuat masyarakat merefresh pikiran sejenak selama jenuh di dalam rumah karena pandemi Covid-19.

Wiwit mengungkapkan, ia bersama dengan timnya masih menyiapkan sebuah pemikiran untuk rencana kedepannya terhadap Program Coffe On The Bus ini.

"Sebenarnya kami masih menyiapkan sebuah pemikiran terhadap program ini. Jika pemerintah memberikan support akan kami lanjutkan. Namun jika tidak diperbolehkan ya apa boleh buat, tidak boleh menentang aturan. Tapi kasihan masyarakat khususnya pecinta kopi akan kecewa jika program ini hilang," tuturnya.

"Saya mendapatkan info dari rekan saya, kebetulan besok Senin pagi (6/7/2020) Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dan Kepala Dinas Pariwisata serta Selasa (7/7/2020) pukul 16.00 WIB untuk Wawalikota dan Rombongan rencana akan menikmati program ini," sambung Wiwit.

Dengan demikian, harapannya ide kreatif ini dapat diterima oleh pemerintah syukur-syukur memberikan support.

Sedangkan jika tidak memberikan support apa boleh buat kembali ke pekerjaan masing-masing. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved