Update Corona di DI Yogyakarta

Pemda DIY Berencana Pangkas TPP ASN DIY

Belum ada pengurangan TPP pada Juni dan Juli mendatang bagi ASN di DIY.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap segala hal, termasuk APBD Pemda DIY yang juga terkena imbas.

Hal ini membuat pemerintah melakukan pemangkasan beberapa pos anggaran hingga berencana untuk melakukan pengurangan Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk ASN DIY.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan bahwa memang kondisi saat ini memang sangat memprihatinkan.

Hampir seluruh sektor perekonomian terdampak, pun dengan keuangan Pemda DIY.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 Gunungkidul 28 Juni 2020, Kasus Positif Bertambah Satu

Meski demikian ia berharap bahwa rencana untuk memotong TPP ASN menjadi alternatif paling terakhir.

"Kinerja pelayanan di masa pandemi ini tidak boleh terlalu jauh berkurang, kalau pelayanan ASN merosot akan berakibat pula bagi perekonomian dan kegiatan masyarakat," bebernya, Minggu (28/6/2020).

Ia menjelaskan, bahwa perlu dicari formula terbaik di masa pandemi ini untuk sistem kerja ASN.

Ia menilai selama ini untuk pemberlakuan Kerja di Rumah kurang efektif terlebih menyangkut pelayanan yang dibutuhkan masyarakat DIY.

"Lebih baik di shift secara jam atau cara lain yang tidak mengurangi produktivitas secara signifikan," ucapnya.

Kepala BPKA DIY Bambang Wisnu Handoyo mengatakan bahwa belum ada pengurangan TPP pada Juni dan Juli mendatang bagi ASN.

Realisasi Investasi DIY Triwulan Pertama Penuhi Target APBD 2020 Sebesar 81,55 Persen

Anggaran yang ada dalam pos tersebut sebesar Rp 20miliar tiap bulan dan diterimakan untuk sekitar 11.000 ASN di lingkungan Pemda DIY.

"Rencana pengurangan TPP, ada hitungan hitungan itu. Kemungkinan kalau kondisi keuangan seperti ini terus, ya mesti kayak THR, Eselon 2 tidak terima. Ya nanti ada saatnya TPP, karena sekarang TPP kadang-kadang kalau di sekolahan dipermasalahkan," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa BWH tersebut menjelaskan selama ini pihknya melakukan pemangkasan anggaran kemudian hasil dari pemangkasan tersebut dituangkan di Belanja Tidak Terduga (BTT).

"Kalau kemudian tanggap darurat dihentikan (tidak diperpanjang), lalu apakah BTT tidak bisa dipakai lagi. Saya yakin sepanjang Covid-19 meningkat maka kebutuhan APD itu tidak akan berhenti di situ," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved