Ketika Pemesanan Sepeda Kreuz Bandung Disetop, Order Membeludak Inden hingga September 2021

Daftar inden sepeda buatan tangan ini bertambah panjang, dari sebelumnya Februari 2021 menjadi September 2021.

Editor: Rina Eviana
KOMPAS.com/RENI SUSANTI
Dua pemilik Kreuz, Yudi Yudiantara dan Jujun Junaedi. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANDUNG - Belakangan ini, masyarakat sedang gandrung dengan sepeda. Maka tak heran jika toko-toko sepeda kebanjiran order.

Tak hanya itu saja, di marketplace harga jual sepeda naik drastis. Orang rela merogoh kocek untuk mendapatkan alat transportasi ramah lingkungan satu ini.

Tak hanya toko sepeda saja yang kebanjiran order, pesanan sepeda lipat kreasi anak Bandung, Kreuz meningkat tajam, terutama sejak pemberitaan di Kompas.com.

Sepeda Kreuz
Sepeda Kreuz (Dokumentasi Kreuz)

Kurang dari sepekan sejak kabar tersebut menjadi artikel terpopuler, daftar inden sepeda buatan tangan ini bertambah panjang, dari sebelumnya Februari 2021 menjadi September 2021.

“HP (ponsel) saya terus bunyi, banyak yang menanyakan dan memesan Kreuz,” ujar pemilik Kreuz, Yudi Yudiantara kepada Kompas.com, belum lama ini.

Bahkan pada weekend lalu, chat melalui WhatsApp yang masuk mencapai 300 dalam sekali waktu.

Menurut Yudi, pemesannya dari beragam usia, jenis kelamin, dan berbagai daerah dari Aceh hingga Papua.

Tak berbeda dengan akun media sosial Kreuz pun dibanjiri banyak pertanyaan dan pesanan.

Belum lagi tamu yang datang langsung ke tempat pembuatan Kreuz, di Bandung. Yudi mengaku bahagia dengan apresiasi dan minat calon pembeli ini.

Perkenalkan, Ini KREUZ Sepeda Brompton Made in Bandung yang Laris Manis. . .

Namun ia pun terkadang dipusingkan dengan adanya sejumlah konsumen yang meminta waktu inden diperpendek.

Membludaknya permintaan, membuat Yudi memutuskan, pesanan Kreuz via online termasuk WhatsApp ditutup.

Sepeda KREUZ
Sepeda KREUZ (Kompas.com/Reni Susanti)

Ia akan membuka kembali pesanan online setelah daftar inden berkurang. “Sekarang kami hanya melayani pemesanan secara langsung. Yang datang ke sini, baru kami layani,” imbuh dia.

Cerita Lucu Pesepeda Naik Sepeda Brompton Mahal Disangka KREUZ Made in Bandung

Demi menangani tingginya permintaan, Kreuz menambah jumlah pegawai.

Tujuannya, tentu saja untuk meningkatkan jumlah produksi.

Pemilik Kreuz lainnya, Jujun Junaedi mengatakan, jumlah pegawai dan vendor yang mengerjakan Kreuz awalnya hanya berjumlah puluhan orang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved