Wabah Corona
BPBD Kota Yogyakarta Minta Kampung KTB dan Non KTB Edukasi Masyarakat Terkait COVID-19
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta minta kampung non KTB (Kampung Tangguh Bencana) di Kota Yogyakarta turut serta edukasi masy
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta minta kampung non KTB (Kampung Tangguh Bencana) di Kota Yogyakarta turut serta edukasi masyarakat terkait COVID-19.
Kepala BPBD Kota Yogyakarta, Hari Wahyudi mengatakan belum semua kampung di Kota Yogyakarta adalah KTB.
Dari 169 kampung, ada sekitar 111 kampung yang sudah KTB.
Sejak merebaknya COVID-19 di Yogyakarta pihaknya telah membekali KTB dengan protokol pencegahan COVID-19, mulai dari penggunaan masker, rajin cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), penyemprotan disinfektan, hingga pemantauan tamu luar Yogyakarta.
"Konsentrasi kita di semua kampung, saat ini KTB kan belum menjangkau seluruh kampung. Harapannya seluruh kampung bisa jadi KTB. Jadi yang kami fasilitasi tidak hanya KTB saja, tetapi kampung non KTB,"katanya, Rabu (24/06/2020).
• Sebanyak 115 KTB di Kota Yogyakarta Dibekali Pencegah COVID-19
"Sebelumnya kami sudah membagikan sprayer (alat penyemprot) disinfektan untuk seluruh kampung. Kami juga berikan disinfektan agar bisa melakukan penyemprotan secara rutin. Dan sampai saat ini masih dilakukan," sambungnya.
Menurut dia, saat ini masyarakat sudah bergerak secara mandiri.
Tidak hanya berbasis kampung, tingkat RW pun menginisiasi sebagai RW tangguh COVID-19.
Namun demikian, yang menjadi tantangan saat ini adalah edukasi masyarakat terkait protokol COVID-19.
Ia menilai untuk mengubah kebiasaan masyarakat membutuhkan waktu yang tidak singkat. Untuk itu, peran kampung KTB dan non KTB sangat diperlukan.
"Orang yang tidak biasa pakai masker pasti akan merasa repot jika harus pakai masker. Hal seperti ini yang harus didorong, karena mengubah kebiasaan kan tidak bisa satu hari atau satu bulan. Harus dilakukan edukasi terus-menerus," ujarnya.
• BPBD Kota Yogyakarta Minta KTB Mendata dan Awasi Talut Retak
Tidak hanya kampung saja, pihaknya juga berharap kelurahan tangguh bencana (Katana) juga turut berpartisipasi dalam edukasi kepada masyarakat.
"Saat ini ada 23 Katana, harapannya kelurahan juga secara masif menyatakan diri sebagai kelurahan tangguh COVID-19. Edukasi memang harus terus dilakukan, karena kita harus adaptasi dengan tatanan kehidupan yang baru, tentu membutuhkan proses," tambahnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
Kampung Tangguh Bencana (KTB)
BPBD Kota Yogya
Wabah Virus Corona
Edukasi Masyarakat Cegah Covid-19
Tribunjogja.com
Ahli Epidemiologi UGM : Syarat Masa Transisi Harus Siap Hadapi Lonjakan 20 Persen Kasus Covid-19 |
![]() |
---|
Penyuluh KB Sleman Reaktif saat RDT |
![]() |
---|
Satu Tenaga Kesehatan dari Kota Magelang yang Positif Covid-19 Dinyatakan Sembuh |
![]() |
---|
Klaten Kembali Catat Penambahan Signifikan Pasien Covid-19 |
![]() |
---|
Permudah Tracing Covid-19, Kantor Kecamatan Mantrijeron Wajibkan Pengunjung Isi Daftar Hadir Online |
![]() |
---|