Awas Jangan Sampai Tertipu, Berikut Tips Aman Sebelum Membeli Sepeda Brompton

Jika kamu adalah salah satu orang yang sedang mengincar Sepeda Brompton, maka sepantasnya untuk lebih peka dan berhati-hati dalam memilih penjual.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Sepeda Brompton 

TRIBUNJOGJA.COM -Belakangan ini, masyarakat di Tanah Air sedang menggilai sepeda. Ya, sejak pandemi Virus Corona (COVID-19), orang mengisi aktivitas dengan bersepeda untuk refreshing sekaligus berolahraga.

Maka tak heran jika jalanan saat ini banyak dipenuhi pesepeda. Toko sepeda besar maupun kecil ramai pembeli.

Dan bagi sebagian orang, sepeda tak hanya alat transportasi pun sarat gengsi. Maka tak heran jika merek-merek sepeda mahal berseliweran di jalanan.

Di Ibu Kota misalnya, sepeda lipat buatan Inggris, Sepeda Brompton kian menjadi perhatian di tengah memuncaknya tren bersepeda di Tanah Air. 

Sepeda Brompton
Sepeda Brompton (Shutterstock)

Harganya yang mahal, keringkasan lipatan, dan gengsi yang menyertainya menjadi beberapa alasan di balik menjamurnya penikmat sepeda lipat tiga ini.

Akibatnya, harga jual sepeda tersebut pun kian merangkak naik. Tak jarang yang bahkan sudah menembus angka tak wajar.

Di sisi lain, usaha penipuan pun mulai bermunculan. Tingginya minat, membuat para penipu seperti mendapat kesempatan untuk "menebarkan" jebakan mereka.

Jika kamu adalah salah satu orang yang sedang mengincar Sepeda Brompton, maka sepantasnya untuk lebih peka dan berhati-hati dalam memilih penjual.

Agar tidak tertipu, Baron Martanegara, pendiri komunitas Brompton Owner Group Indonesia ( BOGI) dan juga co-founder komunitas Brompunk Reza Teha memberikan sejumlah tips.

1. Jangan berikan DP (down payment)

Baron menjelaskan, salah satu trik yang digunakan penipu di media sosial adalah mencomot foto dari para pecinta Sepeda Brompton sebagai bahan marketing untuk menipu.

Foto tersebut dipasang di akun medsos yang namanya mirip dengan sejumlah akun resmi penjualan Sepeda Brompton lain.

Setelah ada konsumen yang tertarik, para penipu akan meminta uang muka atau down payment (DP) dengan besaran beragam, dari Rp 2-5 juta.

“Kalau tidak kenal lalu minta DP, lebih baik jangan dikasih. Karena ada teman yang kena modus ini,” tutur Baron.

Untuk itu, bila berada di satu kota, sebaiknya lakukan COD (cash on delivery). Bila berada di beda kota, baik untuk meminta tolong teman atau saudara untuk mengecek barang tersebut.

“Kecuali kalau kita kenal (dengan orang yang jualnya). Kalau gak kenal, jangan mau kasih DP,” ungkap Baron.

Inilah Alasan Mengapa Harga Sepeda Lipat Brompton Mahal . . .

2. Periksa detail produk

M6R House Red - 6 speed
M6R House Red - 6 speed (us.brompton.com)

Bagi yang ingin membeli Sepeda Brompton, pelajari detail produk sepeda itu sebelum membayarnya.

Salah satunya, di bagian belakang seat tube selalu ada serial number, dan juga nomor rangka yang menjadi identitas unik sepeda tersebut.  

Mintalah data tersebut dari pedagang di toko online. Lalu, kunjungi situs resmi Brompton untuk memasukkan serial number  didapat.

Dalam web tersebut akan dijelaskan informasi tipe, deskripsi model, kode warna, dan lainnya. Sisanya, kita hanya cukup mencocokan keterangan tersebut dengan fisik barang yang akan kita beli.

Reza mengatakan, serial number tersebut berbentuk plat alumunium di belakang seat tube. Jika pedagang tak bisa memberikan data tersebut, lebih baik urungkan niat untuk menebusnya.

Sebab, besar kemungkinan mereka memang tak memiliki barang tersebut. Selain itu, sekarang ini pun ada produk jiplakan merek China dan Indonesia yang mirip Brompton, mulai dari lipatan hingga detailnya terasa mirip.

Orang Rela Beli Sepeda Brompton Rp200 Juta, Latah atau Gangguan Jiwa?

Namun pemahaman yang mendalam tentu bisa membedakan mana sepeda asli dan mana sepada jiplakan yang "mengaku" sebagai Brompton.

3. Pelajari review produk

Sebelum membeli, ada baiknya mencari review yang bertebaran di internet. Hal ini akan membantu pembeli memahami fungsi utama sepeda lipat Brompton.

“Orang biasanya beli Brompton untuk ke kantor, car free day, gaya-gayaan,” tutur Reza. Dengan review mendalam, pengguna akan benar-benar memahami bahwa sepeda yang akan dia tebus sesuai dengan kebutuhannya, dan bukan sekadar bergaya.

4. Sesuaikan kebutuhan

Sepeda lipat Brompton Explore
Sepeda lipat Brompton Explore (Brompton)

Belilah sesuai kebutuhan. Sepeda Brompton ada yang memiliki 2-3-6 speed. Untuk kota-kota yang tidak memiliki tanjakan, sepeda dengan dua speed sudah cukup.

Harganya pun lebih murah Rp 2-3 juta dibanding enam speed. Namun untuk pengguna area dengan banyak tanjakan, sebaiknya membeli enam speed.

Perbedaan speed ini merupakan standar pabrik yang perlu kita pahami. Sebab, tak jarang pemilik lama -saat akan membeli Brompton bekas, sudah memodifikasi sepeda tersebut, dan ini bakal memengaruhi harga dan kualitas sepeda.

Selain itu, bagi calon pembeli yang membutuhkan sepeda yang mudah diangkat, sebaiknya beli Sepeda Brompton berbahan titanium.

Sebab, sepeda jenis ini lebih ringan, namun harganya memang lebih mahal.

“Titanium lebih enak diangkat ke kereta, pesawat, dan lainnya,” imbuh dia.

5. Sesuaikan budget

Brompton Black Edition M6R 2017
Brompton Black Edition M6R 2017 (DOKUMENTASI OLAN HUTAPEA)

Hal terakhir, sesuaikan dengan budget. Reza mengingatkan calon pembeli untuk tidak memaksakan diri membeli Sepeda Brompton.

Apalagi karena ikut-ikutan temannya yang sudah punya.

Cerita Lucu Pesepeda Naik Sepeda Brompton Mahal Disangka KREUZ Made in Bandung

Perkenalkan, Ini KREUZ Sepeda Brompton Made in Bandung yang Laris Manis. . .

Dalam konteks belanja online, perlu diperhatikan pula berapa harga wajar dari Sepeda Brompton yang akan kita tebus.

Sebab, banyak penipu yang berupaya menjerat calon korban dengan memajang harga miring pada barang yang dijualnya.

Data tentang harga wajar tersebut bisa kita dapatkan dengan cara mencari tahu dari anggota komunitas, atau pun media sosial. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak, Tips Aman Sebelum Beli Sepeda Brompton "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved