Proses Pembangunan Sejumlah Ruas Jalan di Sleman Terkendala Pandemi Covid-19
Meski ada ruas jalan yang ditunda pengerjaannya, namun ada pula ruas jalan yang mampu diselesaikan pada masa pandemi ini.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pandemi Covid-19 juga turut memengaruhi pembangunan ruas jalan di wilayah Kabupaten Sleman.
Meski ada ruas jalan yang ditunda pengerjaannya, namun ada pula ruas jalan yang mampu diselesaikan pada masa pandemi ini.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman, Achmad Subhan, menjelaskan sejumlah ruas jalan yang selesai dikerjakan semasa pandemi Covid-19 terdiri ruas Jalan Turgo sepanjang 0.4 km dengan anggaran Rp1,3 miliar.
Adapun Provisional Hand Over (PHO) atau Serah Terima Sementara Pekerjaan dilakukan pada 17 Juni kemarin.
Selain itu ada pula ruas jalan Merbabu 0,4 km dengan anggaran Rp1,3 miliar sudah diserahterimakan pada 11 Juni lalu.
Dan terakhir adalah ruas jalan Pringgodiningrat sepanjang 0,9 km dengan nilai anggaran sebesar Rp 3,9 miliar yang diserahterimakan pada 23 Juni.
"Pemkab sebanarnya menganggarkan sembilan titik ruas yang diperbaiki pada tahun ini. Namun karena pandemi Covid-19, sejumlah anggaran pembangunan ikut dirasionalisasi," ujarnya.
Sementara beberapa proyek jalan yang ditunda pelaksanaannya antara lain Jalan Gentan-Gandok (1.1 km) dengan HPP Rp3,76 miliar dan HPS Rp3,75 miliar.
Ada pula Jalan Nandan-Krikilan (2,7 km) dan HPP Rp12,4 miliar HPS Rp10,4 miliar dan Jalan Kaliduren-Sumber (1 km) dengan HPP Rp4,62 miliar dan HPS Rp4,60 miliar.
Sedangkan penundaan proyek pembangunan jalan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yakni Jalan Gelondong-Tegalrejo di Kalasan (2 km) dengan HPS Rp17 miliar dan Jalan Babatan-Kemasan di Ngemplak (1,85 km) dengan HPS Rp9 miliar.
Kedua proyek tersebut dihentikan setelah keluar Surat Edaran No.S-247/MK.07/2020.
Subhan menjelaskan bahwa saat ini Pemkab tengah menunggu DPRD yang tengah mengkaji proyek mana yang harus diprioritaskan untuk dilaksanakan.
"Mengingat alokasi anggaran juga sangat terbatas karena hampir semua dialihkan untuk penanganan Covid-19," terangnya. (*)