PPDB Sleman: Pengajuan Token Terkendala Ketidakceramatan Calon Peserta Didik dalam Mengunggah File

Sesuai juknis yang dikeluarkan dinas Dikpora DIY, pengajuan akun harus mengunggah file Kartu Keluarga dan file surat keterangan lulus (SKL).

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
ppdb
Ilustrasi PPDB 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hari pertama proses pengajuan akun PPDB SMA/SMK, Senin (22/6/2020), masih ditemukan banyaknya calon peserta didik yang tidak cermat.

Akibatnya, banyak calon peserta didik terkendala dalam mendapatkan token dan belum bisa diproses.

Sesuai juknis yang dikeluarkan dinas Dikpora DIY, pengajuan akun harus mengunggah file Kartu Keluarga dan file surat keterangan lulus (SKL).

Waka Kesiswaan SMAN 1 Depok/Ketua PPDB, Eko Yuliyanto, memaparkan dari pantauannya ketidakcermatan muncul saat proses mengunggah file.

"Calon peserta didik mengunggah kedua-duanya file Kartu Keluarga atau sebaliknya keduanya file SKL. Kendala lain adalah file Kartu Keluarga ataupun file SKL blur tidak bisa terbaca," ujarya.

Selain itu, ditemukan pula calon peserta didik yang mengunggah surat keterangan nilai yang seharusnya SKL.

Ada juga kasus dugaan rekayasa file KK dengan indikasi perbedaan font.

Ia menilai, semua hal tersebut tentunya merugikan calon peserta didik sendiri karena harus mengulang proses pengajuan akun untuk mendapatkan token PPDB.

Ia pun berharap calon peserta didik lebih cermat lagi dan tidak tergesa-gesa saat melakukan semua proses PPDB khususnya secara online.

"Orangtua juga dimohon selalu mendampingi putra-putrinya," imbuhnya.

Di sisi lain, aktivitas PPDB pada hari pertama penajuan akun berlangsung lancar.

Di SMAN 1 Depok masyarakat yang membutuhkan layanan dan informasi terkait PPDB sudah hadir sejak pagi.

"Dari sekitar lima puluhan orang yang hadir, kesemuanya berlangsung tertib dan menerapkan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Antara lain dengan pengecekan suhu, cuci tangan dan bermasker. Saat mengantri juga diterapkan physical distancing," terangnya.

Selain itu, para petugas juga dibekali dengan faceshield, masker, dan kaos tangan.

Eko Yuliyanto mengatakan bahwa pihaknya sangat mengutamakan penerapan protokol kesehatan ini demi keselamatan dan kesehatan semua warga sekolah dan masyarakat yang berkunjung khususnya terhadap bahaya Covid-19. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved