Dampak Pandemi Covid-19, Nilai Ekspor dan Impor DIY Alami Penurunan Pada April 2020

Nilai ekspor pada Januari hingga April 2020 mencapai US$ 131,7 juta atau turun 2,23 persen dibandingkan periode yang sama 2019.

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dampak dari adanya pandemi Covid-19 menjadikan nilai ekspor maupun impor di DIY pada April 2020 mengalami penurunan.

Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik DIY, pada April 2020, nilai ekspor di DIY mencapai US$ 23,4 Juta mengalami penurunan 31,18 persen jika dibandingkan Maret 2020.

Secara kumulatif, nilai ekspor pada Januari hingga April 2020 mencapai US$ 131,7 juta atau turun 2,23 persen dibandingkan periode yang sama 2019.

Sedangkan untuk nilai impor di DIY pada Apri 2020 mencapai US$ 5,2 juta mengalami penurunan 44,09 persen dibandingkan Maret 2020.

Jika secara kumulatif, nilai impor pada Januari hingga April 2020 mencapai US$ 35,4 juta atau naik 17,61 persen dibanding periode yang sama 2019.

Kendati demikian Kepala Bidang Statistik Distribusi DIY, Amirudin mengatakan, walaupun terjadi penurunan ekspor dan impor, untuk neraca perdagangan luar negeri masih surplus US$ 18,2 juta.

"Ini artinya nilai ekspor US$ 23,4 Juta dikurangi nilai impor US$ 5,2 juta masih surplus sebesar US$ 18,2 juta," terangnya Senin (22/6/2020).

Untuk tiga besar negara tujuan utama ekspor barang selama April 2020 adalah Amerika Serikat dengan total nilai ekspor mencapai US$ 7,0 Juta, disusul Jepang US$ 3,1 juta dan Jerman US$ 1,8 juta.

Sampai dengan April 2020 kontribusi ketiganya sebesar 50,85 persen.

Amirudin menjelaskan pakaian jadi bukan rajutan (62), Perabot Penerangan Rumah (94) dan barang-barang dari kulit (42) merupakan share tiga golongan barang ekspor terbesar pada April 2020.

"Ketiga kelompok komoditas tersebut memiliki nilai ekspor tertinggi masing-masing US$ 6,6 juta, US$ 3,4 juta dan US$ 2,6 juta," ucapnya.

Sedangkan untuk negara pemasok barang impor terbesar selama April 2020 adalah Tiongkok US$ 1,9 juta disusul Hongkong dan Taiwan masing-masing US$ 0,9 juta.

"Kain rajutan (60), kapas (52) dan Filamen buatan (54) merupakan tiga kelompok komoditas dengan nilai impor tertinggi pada April 2020 masing-masing sebesar US$ 0,8 juta, US$ 0,8 juta dan US$ 0,6 juta,"tutur Amirudin. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved