Rapid Test Massal Digencarkan di Kabupaten Magelang, Tahap Kelima 2.900 Sasaran
Rapid Test Massal Digencarkan di Kabupaten Magelang, Tahap Kelima 2.900 Sasaran
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang gencar melakukan rapid test massal.
Saat ini sudah masuk tahap kelima dan ditargetkan untuk 2900 sasaran di 57 desa di 19 kecamatan.
Rapid masih terus berjalan dengan hasil sementara 1322 orang dengan 23 reaktif rapid test menunggu hasil swab.
Bidang Operasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Retno Indrastuti melalui Juru Bicara Gugus Tugas, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, ada 2900 target sasaran rapid test tahap kelima dan sebanyak 2000 di antaranya merupakan usia produktif.
Sisanya sebanyak 900 orang diuji rapid test karena memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif sebelumnya.
"Sejauh ini, rapid test massal tahap kelima baru dilaksanakan di 1322 sasaran dari target 2900. Dan saat ini masih dalam proses. Dari 1322 itu, diketahui ada 23 reaktif dan saat ini menunggu hasil swab," kata Nanda, Selasa (16/6/2020).
• Jadi Zona Merah, Ini Langkah Pemkab Magelang Putus Rantai Penularan Virus Corona
• BLK Sleman Mulai Gelar Pelatihan Secara Tatap Muka, Peserta Wajib Terapkan Protokol Kesehatan
Tahap pertama hingga tahap empat, sebanyak 232 orang reaktif rapid test.
Dari 232 yang reaktif, sebanyak 136 reaktif swab. Namun demikian, dari 136 itu, 87 diketahui sudah sembuh setelah hasil swab keduanya negatif.
"Kami masih menyelesaikan rapid test massal tahap kelima di 57 desa itu. Target kami sebelumnya tanggal 13 juni selesai tetapi karena keterbatasan SDM baru menyasar 1322 orang," kata Nanda.
57 desa yang dipilih ini karena sebelumnya terdapat warga terkonfirmasi positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal.
Desa-desa itu di Kecamatan Mertoyudan, Dukun, Ngablak, Secang. Candimulyo, Bandongan, Sawangan, Kajoran, Mungkid, Windusari, Tegalrejo, Tempuran Srumbung, Salaman, Kaliangkrik, Muntilan, Salam, Ngluwar dan Grabag.
"57 desa itu menjadi desa prioritas yang harus diawasi. Sebelumnya juga telah ditemukan pasien terkonfirmasi positif dan PDP yang meninggal dunia," kata Nanda. (Tribunjogja/Rendika Ferri)