Kim Yo-jong, Ivanka dari Korea Utara yang Makin Berkuasa
Kim Yo-jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, kini memimpin Divisi Agitasi dan Propaganda Partai Pekerja Korea
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Korut dan Korsel tidak memiliki hubungan diplomatik dan saluran komunikasi antara kedua negara.
Kim Yo-jong memperingatkan, langkah pemutusan komunikasi akan dilakukan jika pemerintah Seoul gagal menghentikan aktivis mengirim selebaran ke DPRK.
Sumber pemerintah Seoul yang enggan disebut namanya kepada Chosun Ilbo mengatakan, pernyataan Yo-jong itu dianggap arahan pemimpin Korut.
Surat kabar itu juga menekankan, kini semakin banyak lembaga Korea Utara mengutip pernyataan Kim Yo-jong.
Hal ini mengindikasikan makin berpengaruhnya perempuan itu. Di Partai Pekerja Korea, Yo-jong juga punya peran sentral.
Menurut The Chosun Ilbo, saudara perempuan Kim Jong-un telah mengambil peran sebagai “polisi yang beringas” dalam hubungan dengan Korea Selatan.
Surat kabar itu lalu memberi contoh ketika pemimpin Korea Utara mengirim surat keprihatinan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Inisiatif itu berlangsung hanya sehari setelah saudara perempuannya, Kim Yo-jong, mengecam keras Seoul.
Korea Utara, negara paling totaliter di dunia, memiliki sistem politik yang unik. Kekuasaan terpusat di tangan satu orang.
Pemimpin Korut diwariskan turun temurun sejak Kim Il-sung mendirikan Korea Utara dan terlibat perang tak berkesudahan dengan saudaranya di selatan.
Setelah Il-sung meninggal, kepemimpinan dilanjutkan putranya, Kim Jong-ill. Setelah Kong-ill meninggal, Kim Jong-un yang masih sangat muda, memimpin negaranya.
Secara kepartaian ganya ada satu kekuatan politik, Partai Pekerja Korea. Semua penduduk dan militer Korut wajib tunduk pada Kim Jong-un sebagai pemimpin tertinggi.
Korut memiliki kemampuan militer dan punya kapabilitas senjata pemusnah massal. Teknologi roket dan rudalnya sudah level rudal balistik antarbenua.
Beberapa tahun lalu, Pyongyang menggempur sebuah kota di pulau milik Korsel, sebagai aksi balasan agresifnya militer Korsel dan AS yang menggelar latihan militer.(Tribunjogja.com/ Sputniknews/xna)