Drama Korea
3 Masalah Kehidupan yang Bisa Dipetik dari Drakor Mystic Pop Up Bar, Berbuat Baik Tak Ada Batasnya
Drama Korea ‘Mystic Pop Up Bar’ yang sedang tayang di JTBC menyuguhkan banyak permasalahan hidup. Di drakor itu, diceritakan juga bagaimana
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Hari Susmayanti
Selama bekerja di Kapeul Mart, ia kerap dilecehkan oleh atasannya. Sang atasan menggunakan kekuatan jabatannya agar Mi Ran mau mengikuti perintahnya.
Tak jarang, atasan itu berlaku mesum pada Mi Ran. Mi Ran tak berani bertindak karena ia diancam, jika tidak menurut maka dia tidak akan dikontrak sebagai karyawan tetap.

Padahal, ia butuh uang karena sang adik akan segera masuk kuliah. Maka, Mi Ran menerima saja perlakuan semena-mena dari atasan meski hatinya terasa sakit.
Tak habis akal, Wol Joo dan Guibanjang mengabulkan permintaan Mi Ran yang meminta agar senior itu tak merasa terpojok.
Lewat alam mimpi, senior pun dikerjain oleh Wol Joo dan Guibanjang. Ia pun berjanji untuk tidak mendekati Mi Ran lagi. Wol Joo juga menasehati Mi Ran agar berani berbicara jika dilecehkan di tempat kerja.
Di dunia nyata, Mi Ran yang tadinya tidak berani berbicara, kemudian berani melaporkan tindakan senior lengkap dengan bukti-buktinya. Senior itu pun langsung dipecat oleh perusahaan tempat ia kerja.
2. Tidak boleh tamak dengan kekayaan dan jabatan

Pada episode 7, trio kedai harus berhadapan dengan sosok arwah yang masuk ke tubuh pemimpin Kapeul Mart.
Padahal, arwah tersebut, bernama Jang Bok Su (Choi Dae Hoon) harusnya reinkarnasi menjadi ayam. Reinkarnasi ayam itu dipilih oleh para malaikat di surga karena ia kerap berjudi dan menyakiti kawannya.
Selama hidup, ia tamak dan ingin mendapatkan jackpot dari berjudi. Menurutnya, judi adalah satu-satunya cara agar ia tak lagi terlibat kemiskinan.
Bok Su tak ingin menjadi ayam. Ia pun berhasil kabur dari alam baka dan kembali ke dunia nyata. Satu dan lain hal, ia bisa merasuki tubuh pimpinan Kapeul Mart.
Hal pertama yang ia lakukan adalah merusak toko buah kawan sejatinya. Sebab, ia menilai, kawannya itu memanggil tukang pukul dari lintah darat yang ia pinjam uangnya.

Karena tukang pukul muncul mendadak, Bok Su pun lari ke jalan raya dan tertabrak mobil. Ia pun mati seketika di situ.
Hingga pada suatu momen, Bok Su kemudian paham, apa yang dilalui temannya juga tidak mudah. Temannya harus menjual truk untuk modal toko dan rela menggunakan uang nikah untuk menyelesaikan uang judi Bok Su.
Di situ, Wol Joo memberi nasihat kepada Bok Su agar meninggalkan semua kekayaan, jabatan dan penyesalan serta fakta yang terlihat setelah ia mati.