Wabah Corona
Dewan: Pernyataan Sultan Peringatan Keras
Selanjutnya, terkait penyekatan Malioboro dinilai sebagai langkah yang tepat untuk bisa menyaring pengunjung yang memasuki kawasan Malioboro.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana memberikan pandangan mengenai peraturan ketat yang diberlakukan di Malioboro. Ia menilai, pernyataan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang tak segan menutup Malioboro sebagai peringatan keras.
"Masyarakat mestinya memperhatikan. Beliau statement nggak ada yang bisa kumpul-kumpul di Malioboro kalau nggak disiplin. Kedisiplinan masyarakat kunci utama mencegah Covid-19. Pemerintah nggak bisa mendisiplinkan semua," ucapnya, Jumat (12/6/2020).
Selanjutnya, terkait penyekatan Malioboro dinilai sebagai langkah yang tepat untuk bisa menyaring pengunjung yang memasuki kawasan Malioboro.
Langkah tersebut juga bisa menjadi upaya untuk membiasakan warga untuk ke tatanan baru.
• Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingatkan Penggunaan Masker Bagi Pesepeda : Nanti Pingsan Bisa Bye-Bye
"Sudah dibantu juga dengan Jogoboro yang tidak pakai masker tidak boleh melintas," urainya.
Ia pun mempersilahkan pesepeda untuk tetap melintas di Malioboro dengan berbagai aturan yang telah diterapkan pemerintah.
Huda memandang, bahwa sebenarnya di Yogya memiliki banyak alternatif jalur bersepeda selain Malioboro.
"Saya kira ada banyak alternatif jalur sepeda. Misal UGM, kampus mana, sebenernya bisa mengurangi crowded sepeda di satu tempat. Tapi mohon aparat stand by. Bisa diingatkan," ucapnya.
• BREAKING NEWS : Respon Pesepeda Padati Kota Yogya, Sri Sultan : Jangan Sampai Saya Close
Politisi PKS ini menambahkan, bahwa kejadian Minggu lalu di mana selama dua hari di akhir pekan terdapat ribuan pesepeda di pusat kota, menjadi pemandangan yang tidak disangka oleh siapapun.
"Kemarin nggak menduga, tapi kejadian ini tidak boleh terulang Minggu ini," tegasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)