Yogyakarta
Pengamat Politik Sebut Bupati Terpilih pada Pilkada 2020 sebagai Bupati Recovery
Lebih lanjut ia mengatakan, bagi yang memimpin usai pilkada nanti, mereka harus mampu memilah mana yang menjadi prioritas, dan mana yang tidak
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tiga Kabupaten di DIY yakni di Bantul, Sleman dan Gunungkidul terus berlangsung.
Pengamat politik menyebut jika yang pantas mendapat kursi jabatan di Pilkada 2020 kali ini harus memiliki pemikiran out of the box.
Pasalnya, siapa pun yang terpilih akan diwarisi kondisi pemerintahan dalam masa tanggap darurat.
Mereka yang terpilih harus bisa mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan kondisi yang sudah direalokasi.
• Lakukan Koalisi, Gerindra Usung Sutrisna-Ardi ke Pilkada Gunungkidul
"Jika orang yang tidak paham dengan pemerintahan, APBD tidak akan berjalan," Kata Pengamat Politik UGM, Prof. Dr Purwo Santoso, MA. Ph.d ketika dihubungi, Rabu (10/6/2020)
Ia mengatakan, Bupati yang terpilih nantinya merupakan Bupati Recovery.
Artinya, mereka wajib bertugas membangun kembali pondasi pendapatan daerah, serta sektor lain.
Lebih lanjut ia mengatakan, bagi yang memimpin usai pilkada nanti, mereka harus mampu memilah mana yang menjadi prioritas, dan mana yang tidak.
"Yang bisa ngecakne atau cerdas dalam kebijakan publik. Kalau logika harus lurus-lurus saja akan sulit," terang dia.
• Menakar Poros Tengah di Pilkada Bantul
Ia mengimbau supaya masyarakat benar-benar menyiapkan kesadaran dalam berdemokrasi.
Menurutnya, bukan saatnya untuk memaksakan diri, karena pekerjaan rumah untuk Bupati terpilih sangatlah berat.
"Karena tantangan untuk normal dan recovery menjadi harga yang harus dibayar bagi Bupati terpilih nantinya," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)
