Indonesia Kembali Berduka, Dokter Miftah Berpulang Setelah Dirawat 5 Hari Akibat Virus Corona

Indonesia Kembali Berduka, Dokter Miftah Berpulang Setelah Dirawat 5 Hari Akibat Virus Corona

Editor: Hari Susmayanti
Surabaya.Tribunnews.com/Sulvi Sofiana
Ambulans yang membawa jenazah dr Miftah saat melintas di depan aula Fakultas Kedokteran (FK) Unair. dr Miftah merupakan dokter ketiga di Surabaya yang meninggal lantaran Covid-19 atau Corona 

Kabar duka itu disampaikan PB IDI di akun Instagram mereka, @ikatandokterindonesia.

Selasa (19/5/2020) malam.

"Beliau dikabarkan meninggal semalam (Senin malam) sekitar jam 22,00 malam di waktu Surabaya," kata Humas ID, dr Halik Malik dikutip dari Tribunnews, Selasa.

Tidak hanya Boedhi, istrinya yang juga seorang dokter juga terinfeksi corona.

IDI Surabaya akan melakukan evaluasi guna mencegah penularan Covid-19 di kalangan dokter dan tenaga medis.

"Kami terus melakukan evaluasi dan memperbarui alat pelindung diri (APD), prosedur-prosedur kami perbaiki dan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang lagi," ujarnya.

Mengutip data dari http://infocovid19.jatimprov.go.id/, kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya berjumlah 3.627 kasus, ODR 5.475 orang, OTG 4.007 orang, ODP 4.040 orang, dan PDP 3.512 orang.

Sementara secara keseluruhan kasus positif di Jawa Timur berjumlah 6.798 kasus. 

Kabar Baru dari AS, Virus Corona Tembus 2 Juta, Hubungan dengan China Kritis

Tambahan Satu Positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta, Rujukan dari Jawa Timur

Profil Dokter Miftah

Dokter Miftah Fawzy diketahui masih menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga saat gugur. 

Dekan FK Unair Prof Soetojo yang menjadi pemimpin prosesi pelepasan jenazah menuturkan, sosok dr Miftah merupakan dokter pembelajar dan pekerja keras.

"Kami merasa kehilangan sekali, karena dokter Miftah merupakan dokter yang rajin, pekerja keras, calon dokter terbaik kami.

Karena saat ini almarhum masih menempuh pendidikan spesialis," ujarnya sedih.

Prof Soetojo menambahkan, dr Miftah merupakan sosok yang pantang menyerah terutama dalam mengobati pasien Covid-19.

"Risiko menjadi dokter memang sangat tinggi di masa pandemik Covid-19 ini.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved