Soccer Style
Askot PSSI Kota Yogya : Pembinaan Sepak Bola Usia Dini Harus Tetap Berjalan
Ketua Umum (Ketum) Askot PSSI Kota Yogya, Muhammad Irham menegaskan, pembinaan sepak bola di Kota Yogya harus tetap berjalan meski secara mandiri di t
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi virus Corona yang melanda global menimbulkan gejolak bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dampak yang dihasilkan dari pandemi virus Corona tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi merambah juga ke sektor sosial, ekonomi, hingga olahraga.
Beberapa ajang olahraga terpaksa ditunda penyelenggaraannya demi mencegah penyebaran penyakit lebih masif, tak terkecuali pembinaan di level junior.
Ketua Umum (Ketum) Askot PSSI Kota Yogya, Muhammad Irham menegaskan, pembinaan sepak bola di Kota Yogya harus tetap berjalan meski secara mandiri di tengah situasi pandemi saat ini.
"Pembinaan sepak bola di Kota Yogya baik klub maupun SSB di bawah naungan Askot PSSI Kota Yogya harus tetap berjalan di tengah pandemi meski dilakukan secara mandiri," kata Irham, Kamis (11/6/2020).
• Pelatih SSB Dituntut Kreatif Susun Pola Latihan Saat Pandemi
"SSB di Kota Yogya sebagian juga meliburkan siswanya, namun ada beberapa yang juga sudah memulai latihan. Kami dari Askot PSSI Kota Yogya selalu berpesan agar selalu mengikuti protokol kesehatan. Dalam waktu dekat anggota Askot juga akan dikumpulkan, mungkin secara langsung maupun virtual untuk membahas mengenai kelanjutan pembinaan di tengah situasi saat ini," ujar Irham.
Hal senada disampaikan Ketum Askab PSSI Sleman, Wahyudi Kurniawan.
Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Asprov PSSI DIY ini tak memungkiri bila pembinaan di level junior pun turut terdampak pandemi Covid-19 ini.
"Tentu saja dengan situasi saat ini sepak bola di level junior atau SSB sangat-sangat terdampak. Kondisi seperti ini, dari kami berharap ini jadi kesempatan masing-masing pihak terutama di tataran Liga 3 dan SSB (Sekolah Sepak Bola) di DIY diambil hikmahnya untuk perbaikan manajerial masing-masing klub dan SSB," ujar Wahyudi.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika proses belajar secara virtual sebagaimana yang diterapkan sekolah di tengah pandemi saat ini, juga bisa diterapkan pelatih SSB kepada anak didiknya.
• SSB Baturetno Pilih untuk Tetap Liburkan Aktivitas Latihan
"Mungkin bisa kegiatan sepak bola dengan cara yang lain. Apa yang dilakukan sekolah bisa dicontoh kawan-kawan pelatih, bikin program atau semacam tutorial untuk anak didik SSB yang bisa diterapkan di rumah masing-masing," ujar pria yang juga menjabat Ketua Umum Askab PSSI Sleman ini.
Terkait keberlanjutan pembinaan sepak bola di level SSB juga telah dibahas dalam rapat Exco Askab PSSI Sleman beberapa waktu lalu.
"Dalam rapat Exco Askab Sleman, satu hal yang turut dibahas ialah dampak psikologis anak-anak. Mungkin anak-anak pun bosan, lantaran sekadar bermain sepak bola saja tidak bisa. Sehingga kami pikir anak-anak pun butuh pendampingan," kata Wahyudi.
"Nah dari Askab PSSI Sleman rencananya akan mengumpulkan pelatih dan orang-orang yang expert di bidangnya untuk menindaklanjuti protokoler kesehatan yang disampaikan oleh federasi," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)
