Bisnis
PT TWC Simulasikan Protokol Berkunjung Baru di Candi Borobudur
Uji coba mulai dari pemeriksaan kendaraan pengunjung saat masuk hingga masuk ke dalam Candi Borobudur. Semua dilakukan sesuai SOP dan protokol kesehat
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
lihat foto
Mereka dipersilahkan masuk. Suhu antara 37,5-37,8 derajat diberikan stiker kuning.
Sementara, suhu di atas 37,8 derajat yang berarti di atas normal, stiker merah.
"Pengunjung kalau di atas 37,8, akan diminta kembali dan tak dapat masuk, atau jika dalam satu rombongan, ia akan mendapat perawatan di klinik, dihubungkan ke rumah sakit terdekat dengan dibantu petugas keamanan dan cs. Setelah dicek suhu, dipasang stiker, akan langsung ke pembelian tiket," kata Edi.
Pembelian tiket disarankan menggunakan e-money, tetapi tetap dapat menggunakan uang tunai.
Protokol setelahnya adalah pemeriksaan barang.
Mereka tidak diperbolehkan membawa makanan, minuman senjata tajam dan barang berbahaya.
Setelah itu, tiket tinggal ditempel ke mesin dan tinggal masuk.
• Ini Permintaan Ganjar Pranowo Sebelum Candi Borobudur Dibuka Untuk Wisatawan
"Kalau pengunjung berstiker merah, ada jalur khusus lewat belakang. Emergency car disiapkan berikut petugasnya ber-APD lengkap, dan membawa pengunjung tersebut ke klinik," kata Edi.
Di dalam kawasan candi pun ada tata tertibnya. Mereka tidak boleh berkerumun dan menjaga jarak.
Tempat duduk diberikan jarak berupa kotak bermarka kuning. Spot foto juga diberikan jarak.
Transportasi di dalam candi juga diberikan jarak, mulai dari pembelian tiket hingga menaiki kendaraan.
Untuk pengunjung berjalan, ada tanda menjaga jarak di sepanjang jalan agar tak terjadi kerumunan.
Petugas akan mengingatkan jika terjadi kerumunan. Wisatawan saat ini masih dibatasi hanya sampai pintu zona 1 Candi Borobudur.
Zona 1 saat ini masih ditutup dan menunggu kebijakan selanjutnya.
"Harus menggunakan masker dan menjaga jarak, mulai masuk kawasan, parkir, tiket dan masuk di taman. Pengunjung menaati protokol yang ada. Beberapa marka disiapkan untuk physical distancing ataupun social distancing," tutur Edi.
