Update Corona di DI Yogyakarta

Pedagang Mulai Ramai, Malioboro Menjadi Kawasan Wajib Bermasker

Meski berangsur normal, namun setiap harinya kawasan tersebut dijaga ketat oleh petugas Satpol-PP dan juga kepolisian.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Petugas Satpol-PP dan Polda DIY pasang stiker di kawasan Malioboro, Rabu (10/6/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang di Malioboro kembali menggeliat.

Banyak toko-toko batik, serta penjual jenis pakaian lain di pedesterian kembali membuka lapak dagangannya.

Meski berangsur normal, namun setiap harinya kawasan tersebut dijaga ketat oleh petugas Satpol-PP dan juga kepolisian.

Pihak Satpol-PP DIY mulai menyisir dari titik nol Km Yogyakarta hingga sepanjang Jalan Malioboro.

Satpol PP DIY Sidak Pedagang dan Pengunjung Malioboro yang Tak Kenakan Masker

"Hari ini kami pasangi stiker berupa anjuran untuk mengenakan masker bagi para pedagang dan pengunjung Malioboro," kata Ketua Regu dari Tim Sidak Satpol PP DIY Iwan Pramudya, saat ditemui Rabu (10/6/2020) siang.

Ia mengatakan, pemasangan stiker tersebut diharapkan mampu mengingatkan para pedagang agar tetap menjaga protokol kesehatan, menuju skema kenormalan baru.

Sasaran pemasangan stiker itu pun ditempatkan di sekitaran lapak pedagang, dan di titik yang biasa dijadikan warga untuk berkerumun.

"Termasuk di halte, dan tempat yang biasa dijadikan warga untuk berkerumun, saat ini sudah diberlakukan Malioboro menjadi kawasan wajib bermasker," tegasnya.

Sidak tersebut akan rutin dilakukan oleh pihak Satpol-PP DIY, sebagai wujud pengamanan dan pencegahan penyebaran Covid-19 di kawasan Malioboro.

Enam Pasien COVID-19 DIY Sembuh Asal Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta

Sementara itu, salah seorang pedagang, Supadni Wati menambahkan, dirinya merespon positif upaya Pemerintah dalam mempercepat menuju kenormalan baru.

Wati, sapaan akrabnya ini mengatakan, ia sudah tiga bulan tidak berjualan bakso dan es campur.

Sementara berjualan menjadi pendapatan satu-satunya selama ini.

Untuk itu, dirinya tidak keberatan jika kawasan Malioboro menjadi kawasan wajib bermasker untuk ke depannya.

"Tidak ada masalah, yang penting bisa normal kembali. Kami jualan bisa laku kembali," katanya.

Ia juga meminta supaya masyarakat tetap menjaga keamanan dan mematuhi protokol kesehatan ketika mengunjungi kawasan Malioboro. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved