Kembali Terjadi, Warga di Bekasi Ambil Paksa Jenazah PDP Virus Corona

Aksi pengambilan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona secara paksa kembali terjadi.

Editor: Hari Susmayanti
Dokumen warga
Sejumlah orang memaksa membawa pulang jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) di Rumah Sakit Mekarsari, Bekasi Timur, Selasa (9/6/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, BEKASI - Aksi pengambilan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona secara paksa kembali terjadi.

Kali ini sejumlah warga di Bekasi Timur secara paksa mengambil jenazah yang menjadi PDP virus corona.

Kejadian itu terjadi di Rumah Sakit Mekar Sari, Bekasi Timur pada Senin (8/6/2020).

Video warga mengambil secara paksa jenazah PDP virus corona itu pun beredar luas.

Di dalam video itu tampak sejumlah warga itu memaksa petugas membuka satu ruangan yang di dalamnya ada jenazah PDP.

Seseorang yang merekam video itu juga terdengar mengucapkan, “ini Rumah Sakit umum gua bikin viral nih RS Mekar Sari, ini bukan penyakit corona udah jelas jelas ada penyakitnya,” kata seseorang dalam video itu.

Karena banyak orang yang memaksa masuk ke ruangan tersebut, akhirnya petugas membukakan pintu.

Sejumlah orang itu kemudian mengambil jenazah PDP itu.

Ramai-ramai mereka membawa jenazah PDP yang terbaring di tempat tidur keluar dari rumah sakit menuju parkiran.

UPDATE Terkini Virus Corona 9 Juni, Rekor Penambahan 1.043 Kasus, Total Pasien COVID-19 Jadi 33.076

BREAKING NEWS : Diduga Sakit, Warga Bantul Meninggal Saat Antre Pencairan Bantuan Sosial Tunai

Perisitiwa itu dikonfirmasi oleh Kapolsek Bekasi Timur, Kompol Sutoyo.

Ia mengatakan, saat ini pihak kepolisian tengah mendalami penyebab sejumlah warga membawa jenazah PDP tersebut keluar rumah sakit.

“Benar peristiwa itu, kami masih menyelidiki. Masih dalam pendalaman (penyebab peristiwa itu),” ujar Sutoyo saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Ia mengaku telah mendatangi rumah sakit Mekar Sari.

Namun, sayangnya pihak rumah sakit belum memberi keterangan banyak tentang peristiwa tersebut.

“Kemarin sudah ke sana memang itu benar, tapi belum banyak tenaga medis dokternya di sana mbak masalahnya, makanya belum berani menjelaskan,” kata Sutoyo.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved