TATA Cara Shalat Gerhana Bulan Dua Rakaat untuk Menjalankan Sunah
cara Salat Gerhana bulan, 1. Berniat di dalam hati Takbiratul ihram, 2. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
TRIBUNjogja.com Yogyakarta - Jika cuaca di wilayah Indonesia mendukung warga bisa melihat dua fenomena alam yang bakal terjadi Jumat (5/5/2020).
Pertama Bulan Purnama dan Gerhana Bulan Penumbra atau Gerhana Bulan Semu.
Gerhana bulan penumbra (GBP) terjadi ketika Bulan melewati bayangan sebagian Bumi atau penumbra.
Selama gerhana ini, Bulan akan sedikit lebih gelap dari biasanya. Namun tidak segelap gerhana parsial yang menutup secara menyeluruh.
Gerhana akan terlihat di sebagian besar Eropa, Afrika, Asia, Australia, Samudera Hindia, dan Australia. Begitupun di Indonesia, GBP ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia jika cuaca mendukung.
Umat muslim bisa menjalankan ibadah salat gerhana bulan penumbra pada (6/6/2020) mulai pukul 00.45 WIB dan puncaknya pukul 02.24 WIB, dan berakhir pada pukul 04.04 WIB.
Lalu bagaimana tata caranya menegakkan salat gerhana?
Berikut cara Salat Gerhana dirangkum Tribunjogja.com dari yogyakartakota.kemenag.go.id :
Mayoritas ulama menyatakan bahwa hukum menjalankan shalat gerhana baik gerhana matahari maupun gerhana bulan adalah sunah mu`akkadah.
Adapun tata cara shalat gerhana adalah sebagai berikut
1. Memastikan terjadinya gerhana bulan atau matahari terlebih dahulu.
2. Shalat gerhana dilakukan saat gerhana sedang terjadi.
3. Sebelum shalat, jamaah dapat diingatkan dengan ungkapan, ”As-Shalâtu jâmi'ah.”
4. Niat melakukan shalat gerhana matahari (kusufus syams) atau gerhana bulan (khusuful qamar), menjadi imam atau ma’mum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ / لِخُسُوْفِ الْقَمَرِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى
5. Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat.
6. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud.
7. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali.
8. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.

Hal yang sebaiknya diperhatikan adalah dalam soal ruku’nya.
Ruku’ yang pertama dalam rakaat pertama lebih panjang dari yang kedua.
Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab-kitab fikih madzhab Syafi’i, pada ruku’ pertama membaca tasbih kira-kira lamanya sama dengan membaca seratus ayat surat Al-Baqarah, sedang ruku’ kedua kira-kira delapan puluh ayat.
Begitu seterusnya dalam rakaat kedua. Untuk ruku’ pertama pada rakaat kedua membaca tasbih lamanya kira-kira sama dengan membaca tujuh puluh ayat surat Al-Baqarah, dan ruku’ keduanya kira-kira lamanya sama dengan membaca lima puluh ayat. (*/Tribunjogja.com )
• Fenomena Gerhana Bulan Semu dan Bulan Purnama Strawberry Malam Ini, Begini Penjelasan Ahli