Update Corona di DI Yogyakarta

Terapkan Konsep 'Bermain di Rumah', PAUD di Gunungkidul Maksimalkan Peran Orang Tua

Metode ini dipilih sesuai konsep PAUD yang memang berfokus pada pengembangan karakteristik anak didik.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Kabid PAUD Disdikpora Gunungkidul
Seorang anak peserta PAUD di Gunungkidul yang mempraktekkan cara mencuci tangan sambil didampingi orang tuanya di rumah. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Selama masa tanggap darurat pandemi COVID-19, aktivitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Gunungkidul diliburkan.

Jenjang pendidikan non formal ini pun tidak termasuk dalam penerapan Belajar di Rumah (BDR) sesuai edaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).

Meski dinyatakan libur dari pertemuan tatap muka, rupanya kegiatan para anak-anak PAUD di Gunungkidul tetap berjalan.

Hanya saja, metode yang digunakan berbeda dari biasanya.

Sebagian PAUD Tutup Karena Pandemi, HIMPAUDI DIY Beri Dukungan Agar Bertahan

"Kalau PAUD ini istilahnya bukan 'Belajar di Rumah' ya, tapi lebih tepatnya 'Bermain di Rumah'," jelas Kabid PAUD Disdikpora Gunungkidul, Nani Asyfiah saat dihubungi pada Kamis (04/06/2020).

Nani menjelaskan, metode ini dipilih sesuai konsep PAUD yang memang berfokus pada pengembangan karakteristik anak didik.

Pada model Bermain di Rumah ini, peran orang tua lebih dimaksimalkan.

Caranya antara lain dengan mengefektifkan penggunaan grup percakapan di aplikasi WhatsApp, di mana guru-guru PAUD dan para orang tua anak didik bergabung di dalamnya.

"Lewat grup ini para guru menyampaikan materi bersifat stimulan seperti apa yang sebaiknya diberikan pada anak-anak selama di rumah. Materinya juga tetap disesuaikan dengan kurikulum," kata Nani.

Agar orang tua bisa memahami materi yang diberikan, guru-guru PAUD diarahkan untuk memberikan materi berupa video contoh yang mudah diikuti oleh anak-anak.

Angka Kesembuhan Covid-19 di DIY Terus Meningkat, Kini Capai 72 Persen

Selanjutnya orang tua juga memberikan laporan pada guru bagaimana penerapan materi tersebut di rumah.

Nani memberikan contoh materi berupa bagaimana cara mencuci tangan yang benar hingga jenis-jenis makanan bergizi yang perlu diberikan untuk anak-anak usia dini.

"Jadi disesuaikan juga dengan kondisi COVID-19 saat ini, di mana anak-anak dilatih untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan Disdikpora Gunungkidul, Nani mengatakan terdapat 1.193 PAUD yang aktif sampai saat ini.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved