Penjelasan BMKG Soal Penyebab Banjir Rob di Wilayah Pesisir Pantai Utara

Adanya potensi gelombang tinggi di Perairan Utara Jawa, masyarakat diminta untuk waspada bencana lanjutan dari dampak tersebut, yaitu banjir pesisir

Editor: Rina Eviana
ANTARA FOTO/AJI STYAWAN
Sejumlah warga beraktifitas di tengah banjir rob yang merendam permukiman mereka di Desa Sriwulan, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Senin (1/6/2020). Berbagai upaya dilakukan warga setempat untuk dapat beraktivitas di tengah ancaman pasang air laut yang merendam permukiman mereka ketika musim air pasang laut tinggi (rob) tiba. Warga berharap pemerintah segera menangani permasalahan rob yang kini telah mencapai jalur utama Pantura Demak. 

TRIBUNJOGJA.COM -Sejumlah wilayah di pesisir pantai utara kini terkena banjir pesisir atau rob. Di wilayah Pekalongan, Jawa Tengah misalnya, dampak gelombang tinggi pantai mengakibatkan banjir rob menggenangi permukiman.

Adanya potensi gelombang tinggi di Perairan Utara Jawa, masyarakat diminta untuk waspada bencana lanjutan dari dampak tersebut, yaitu banjir pesisir atau rob.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) mengeluarkan peringatan terhadap potensi gelombang tinggi dan banjir rob ini berdasarkan evaluasi limpasan air laut pada pekan akhir bulan Mei 2020.

Sejumlah warga beraktifitas di tengah banjir rob yang merendam permukiman mereka di Desa Sriwulan, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Senin (1/6/2020). Berbagai upaya dilakukan warga setempat untuk dapat beraktivitas di tengah ancaman pasang air laut yang merendam permukiman mereka ketika musim air pasang laut tinggi (rob) tiba. Warga berharap pemerintah segera menangani permasalahan rob yang kini telah mencapai jalur utama Pantura Demak.
Sejumlah warga beraktifitas di tengah banjir rob yang merendam permukiman mereka di Desa Sriwulan, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Senin (1/6/2020). Berbagai upaya dilakukan warga setempat untuk dapat beraktivitas di tengah ancaman pasang air laut yang merendam permukiman mereka ketika musim air pasang laut tinggi (rob) tiba. Warga berharap pemerintah segera menangani permasalahan rob yang kini telah mencapai jalur utama Pantura Demak. (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs Herizal Msi mengungkapkan pada pekan terakhir bulan Mei, wilayah pesisir barat Sumatera bagian selatan dan pesisir selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur terdampak limpasan air laut yang masuk ke daratan (banjir pesisir atau rob).

Apa penyebab banjir rob di awal Juni ini?

Herizal mengatakan rob ini secara signifikan dapat dipicu oleh berbagai faktor kondisi atmosfer, dan membuat kondisi pasang air laut menjadi lebih tinggi.

"Pada awal Juni ini, potensi rob diperkirakan akan kembali terjadi khususnya untuk Perairan Utara Jawa," kata Herizal dalam keterangan tertulisnya.

Berikut penjelasan Herizal terkait faktor-faktor pemicu potensi banjir pesisir atau rob.

1. Kombinasi pasang air laut

Limpasan air laut yang masuk ke daratan ini bisa dipicu oleh kombinasi antara periode pasang air laut akibat pengaruh fase bulan mati bersamaan dengan adanya rambatan gelombang tinggi dari Samudera Hindia.

2. Fase bulan purnama

Akibat dari fenomena langit berupa fase bulan purnama atau full moon (spring tide), juga dapat membuat kondisi pasang air laut yang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia. Pengaruh dari fase bulan purnama ini merupakan faktor astronomis penyebab pasang laut tinggi.

Suasana masjid yang terendam air laut akibat banjir rob di Muara Baru, Jakarta, Senin (6/1/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan daerah pesisir Jakarta Utara akan mengalami air pasang laut (rob) maksimum pada 9 Januari hingga 11 Januari 2020 dan diprakirakan akan memperparah banjir di Jakarta.
Suasana masjid yang terendam air laut akibat banjir rob di Muara Baru, Jakarta, Senin (6/1/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan daerah pesisir Jakarta Utara akan mengalami air pasang laut (rob) maksimum pada 9 Januari hingga 11 Januari 2020 dan diprakirakan akan memperparah banjir di Jakarta. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat, Ini Rincian Lokasinya

3. Gelombang tinggi

Herizal berkata, dari faktor meteorologisnya atau faktor fisis laut juga sangat mempengaruhi kejadian rob nantinya.

Faktor meteorologis yang dimaksudkan adalah potensi gelombang tinggi yang diprakirakan terjadi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Laut Jawa.

Gelombang tinggi ini dibangkitkan oleh embusan angin kuat dan persisten mencapai kecepatan hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam.

"Ini ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut yang terjadi di Perairan Utara Jawa," ujar dia.

4. Tinggi muka laut

Faktor penyebab dari sisi klimatologis adalah tinggi muka air laut pada bulan Mei dan Juni di perairan Indonesia, umumnya berada di atas tinggi muka laut rata-rata atau mean sea level (MSL).

5. Pola arus laut

Pola arus laut persisten yang diakibatkan oleh aktivitas monsoon dingin Australia, juga terpantau cukup kuat pada periode ini.

"Ini ikut berperan terhadap peningkatan kenaikan tinggi muka air laut yang terjadi di perairan Utara Jawa," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perairan Utara Jawa Berpotensi Terjadi Banjir Rob, Ini 5 Faktor Penyebabnya..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved