Sejarah Penetapan Hari Lahir Pancasila yang Diperingati pada 1 Juni Hari Ini

Hari bersejarah tersebut sempat menuai polemik pada era kepemimpinan Presiden Soeharto di masa Orde Baru.

Editor: Muhammad Fatoni
ist
Pancasila 

TRIBUNJOGJA.COM - Hari ini, Senin 1 Juni 2020, diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Pemerintah Indonesia pun menetapkan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni sebagai hari libur nasional.

Namun sebenarnya, sejak kapan tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai peringatan Hari Lahir Pancasila?

Peringatan Hari Lahir Pancasila mengacu pada sejarah dicetuskannya Pancasila pada 1 Juni 1945 oleh Presiden pertama RI, Soekarno, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Namun, hari bersejarah tersebut sempat menuai polemik pada era kepemimpinan Presiden Soeharto di masa Orde Baru.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni dengan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober

Memperingati Hari Lahir Pancasila 2020, Berikut Makna dari Lima Simbol di Lambang Negara

Saat itu, ada upaya untuk tidak mengaitkan Pancasila dengan Soekarno. Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 10 Mei 1987, peringatan Hari Lahir Pancasila tidak rutin diperingati setiap tahun pada era Orde Baru.

Pemerintahan saat itu lebih memberikan perhatian pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober sebagai pengingat gagalnya Gerakan 30 September/PKI.

Hari Lahir Pancasila belum menjadi sebuah hari nasional.

Bahkan, hari itu diperingati bukan sebagai Hari Lahir Pancasila, melainkan peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945.

Garuda Pancasila
Garuda Pancasila (istimewa)

Diusulkan Megawati pada SBY

Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, mengusulkan agar 1 Juni kembali dijadikan sebagai hari nasional yang rutin diperingati setiap tahunnya.

Usulan itu disampaikan kepada Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ketika itu menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.

Namun keinginannya itu belum terwujud di era pemerintahan SBY, meski SBY menjanjikan akan mengabulkan permintaan itu.

Pada akhir Oktober 2015, ketika menjadi pembicara pada acara seminar dan bedah buku di Jakarta, Megawati kembali menyampaikan harapannya akan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila yang tak kunjung terlaksana.

"Saya nagih SBY pada tanggal 1 Juni jadikan hari libur nasional. Sampai hari ini pun boro-boro," kata Mega di JCC, Jakarta, 27 Oktober 2015.

PENUTUPAN PPSMB UGM. Sebanyak 8.408 mahasiswa baru membuat formasi bertajuk Integritas UGM Mebuatkan Integrasi Nasional dengan lambang burung Garuda berada ditengah formasi saat acara penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di lapangan Pancasila, kampus UGM, Sleman DI Yogyakarta, Jumat (9/8/2019). Dalam kesempatan tersbeut KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan orasi untuk memotivasi para mahasiswa baru.
PENUTUPAN PPSMB UGM. Sebanyak 8.408 mahasiswa baru membuat formasi bertajuk Integritas UGM Mebuatkan Integrasi Nasional dengan lambang burung Garuda berada ditengah formasi saat acara penutupan Pelatihan Pembelajar Sukses Bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) di lapangan Pancasila, kampus UGM, Sleman< DI Yogyakarta, Jumat (9/8/2019). Dalam kesempatan tersbeut KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan orasi untuk memotivasi para mahasiswa baru. (TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri)

Menurut Mega, sebelumnya SBY pernah berjanji akan memenuhi usulannya itu.

Namun, hingga akhir masa kepemimpinannya, SBY belum mewujudkannya.

"Kalau seumpamanya bukan Bung Karno (pencetus Pancasila), apa (akan) dijadikan hari nasional? Aneh kadang pikiran bangsa kita ini, seperti ambivalen, sejarah diombang-ambing," ujar Mega.

Dalam pandangan Mega, menjadikan momentum 1 Juni sebagai hari nasional dapat dimanfaatkan untuk merekatkan hubungan bangsa.

Namun, dalam pidato peringatan sebelumnya pada 2011, SBY menyebut Pancasila sangat erat kaitannya dengan Soekarno, berbeda dengan yang disampaikan Megawati.

"Jika berbicara Pancasila, tidak mungkin tidak berbicara tentang Bung Karno. Kita mesti memberikan apresiasi kepada Bung Karno atas pemikiran besarnya dan perjuangannya yang luar biasa. Bung Karno adalah pejuang, pemikir, dan penggali Pancasila," kata SBY, dikutip dari Antara, 2 Juni 2011.

Disahkan Joko Widodo

Pada akhirnya, Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 ditetapkan sebagai peringatan sekaligus hari libur nasional oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Kepres) No 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

"Keputusan Presiden tentang Hari Lahir Pancasila, pertama: menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, kedua: tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional," demikian bunyi diktum pertama dan kedua Keppres tersebut.

Keppres itu ditandatangani dan mulai berlaku pada tanggal yang sama, 1 Juni 2016.

Tak Hafal Pancasila, Kalista Iskandar Kontestan Puteri Indonesia 2020 Dapat Dukungan Dari Mata Najwa

Catatan Sejarah 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila yang Perlu Kamu Tahu

Namun, untuk realisasi 1 Juni sebagai hari libur nasional baru diimplementasikan pada tahun berikutnya.

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, penetapan Hari Lahir Pancasila diputuskan dengan menimbang sejumlah latar belakang.

Salah satunya, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara harus diketahui asal-usulnya oleh segenap bangsa dari waktu ke waktu.

Tujuannya, untuk melestarikan dan melanggengkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Penetapan 1 Juni Hari Lahir Pancasila: Usulan Megawati kepada SBY, Disahkan Jokowi"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved