IDI Bicara soal Normal Baru, Tidak Ada Tawar Menawar Lagi Siap atau Tidak Siap

"Kalau tidak patuh atau disiplin, maka pasti akan beresiko tertular. Sebelum vaksin keluar, disiplin protokol itu pasti," kata dia.

Editor: ribut raharjo
istimewa
Suasana diskusi PB IDI bersama Pemda DIY membahas normal baru di kantor Gubernur DIY, Jumat (22/5/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Daeng M Faqih menegaskan, seluruh pihak harus mempersiapkan diri untuk menyambut fase new normal atau kenormalan baru dalam kehidupan di tengah pandemi Covid-19.

"Tidak ada tawar menawar lagi siap atau tidak siap. Tapi kita harus mempersiapkan diri," kata Daeng dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Minggu (31/5/2020).

Ia mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memprediksi bahwa pandemi Covid-19 akan berlangsung lama.

Oleh karena itu, seluruh aspek kehidupan umat manusia harus dapat beradaptasi dengan kenormalan baru tersebut.

"Tidak mungkin sendi kehidupan kita dikunci sekian lama. Kalau dikunci sekian lama seluruh aspek kehidupan kita, sosial dan lain-lain, berat bagi bangsa kita," kata dia.

Baik pemerintah maupun masyarakat, ia menegaskan, harus sama-sama mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Terlebih, hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk menyembuhkan serta mengendalikan laju penyebaran Covid-19.

"Kalau tidak patuh atau disiplin, maka pasti akan beresiko tertular. Sebelum vaksin keluar, disiplin protokol itu pasti," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jelang New Normal, IDI: Tidak Ada Tawar Menawar Lagi..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved