Akhir Pandemi Corona Masih Sulit Diprediksi, Ini 6 Hal yang Harus Dilakukan untuk Jaga Kesehatan

Hingga saat ini, belum ada satu negarapun di dunia yang bisa memprediksi secara pasti terkait akhir pandemi covid-19 ini

Editor: Muhammad Fatoni
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJOGJA.COM - Wabah virus corona masih terjadi dan menjangkiti hampir seluruh negara di dunia, termasuk pula di Indonesia.

Hingga saat ini, belum ada satu negarapun di dunia yang bisa memprediksi secara pasti terkait akhir pandemi covid-19 ini.

Pasalnya, belum ada vaksin ataupun obat dan untuk menyembuhkan dan mencegah penularan virus corona.

Di Indonesia sendiri, jumlah pasien Covid-19 akibat infeksi virus corona masih terus bertambah.

Hingga akhir Mei 2020, tercatat sudah ada 25.000 lebih kasus terkonfrmasi Covid-19.

UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia hingga Sabtu 30 Mei Pagi, Data Rincian Kasus di 34 Provinsi

Kabar Baik, Seminggu Nol Kasus Baru Covid-19 di Gunungkidul, Pasien Sembuh Bertambah 2 Orang

Health Manager International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Dr. Dewindra Widiamurti, menilai sulit untuk bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Menurut dia, selama masih ada mobilitas antarwilayah, maka tidak ada negara yang benar-benar aman dari risiko gelombang Covid-19 berikutnya.

“Untuk memprediksinya, harus betul-betul melihat global trend, bukan hanya tren di Indonesia,” jelas Dewindra saat menjadi pembicara dalam Diskusi Online “Efek Samping Wabah” yang diadakan AJI Jakarta, Jumat (29/5/2020) malam.

Dia mencontohkan kebijakan di negara lain, seperti di Singapura, Korea Selatan, China dan Perancis yang kembali melonggarkan pembatasan sosial setelah mendapati penurunan kasus Covid-19.

AREAL WAJIB MASKER. Pengguna jalan melintasi spanduk pengumuman areal wajib menggunakan masker yang terasang didepan pintu masuk Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) di jalan Bantul, Kota Yogyakarta, Selasa (19/5/2020). Pemda DIY kembali mengingatakan masyarakat bawa penggunaan masker wajib dipakai terutama saat berkegiatan diluar rumah sebagaisalah satu cara mengurangi penyebaran virus Covid-19.
AREAL WAJIB MASKER. Pengguna jalan melintasi spanduk pengumuman areal wajib menggunakan masker yang terasang didepan pintu masuk Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) di jalan Bantul, Kota Yogyakarta, Selasa (19/5/2020). Pemda DIY kembali mengingatakan masyarakat bawa penggunaan masker wajib dipakai terutama saat berkegiatan diluar rumah sebagaisalah satu cara mengurangi penyebaran virus Covid-19. (Tribunjogja.com | Hasan Sakri)

Tapi keputusan itu ternyata membawa dampak penambahan kasus baru.

“Di Perancis misalnya, dalam minggu pertama siswa kembali ke sekolah, ditemukan 70 kasus baru covid-19. Maka dari itu, kita harus sangat hati-hati,” jelas Dewindra.

Berdasarkan hasil diskusi dengan banyak koleganya yang berada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri, Dewindra menyampaikan pendapat, pandemi Covid-19 kemungkinan tak akan berhenti di tahun 2020.

“Kalau melihat perjalanan kasusnya, kemungkinan wabah ini belum akan berhenti pada tahun ini,” kata dia.

Jika ingin pandemi Covid-19 lekas berakhir, Dewindra mengutarakan, masyarakat jelas sangat punya andil dalam pengendalian wabah.

Angka Reproduksi Virus Corona di DIY di Bawah 1, Ini Penjelasan Gugus Tugas Covid-19

Pandemi Corona, Gereja di Berlin Persilakan Umat Muslim Gunakan Ruangan untuk Salat Jumat

Menurut dia, masyarakat bisa melakukan upaya pengendalian Covid-19 sesuai dengan tugas masing-masing.

Di mana, sebagai individu, masyarakat harus bisa membiasakan diri dengan situasi “ new normal”.

Berikut beberapa hal yang disarankan Dewindra untuk bisa dilakukan masyarakat sebagai upaya agar pandemi Covid-19 cepat selesai:

1. Harus pakai masker saat keluar rumah. Pakai masker pun jangan asal-asalan, seperti cuma digantung dan diplorotin di dagu

2. Kalau bukan karena urusan yang tidak penting sekali, lebih baik jangan keluar rumah

3. Selalu ingat jaga jarak 1-2 meter jika sedang bersama orang lain

4. Rajin mencuci tangan

5. Mengupayakan upaya-upaya untuk pemeliharaan daya tahan tubuh

6. Rajin bersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan peralatan lainnya

Foto: pemakaman jenazah PDP dari Boyolali di Genjahan, Ponjong oleh Tim Relawan PMI dan BPBD Gunungkidul
Foto: pemakaman jenazah PDP dari Boyolali di Genjahan, Ponjong oleh Tim Relawan PMI dan BPBD Gunungkidul (Dok. PMI Gunungkidul/Istimewa)

“Ini yang susah sekali dimengerti orang orang kita (Indonesia). Saya pun sudah enggak habis pikir lihat orang–orang, kok enggak pada takut ya?” tutur dia.

Dewindra menyampaikan, masyarakat sekarang harus benar-benar bisa mendisiplinkan diri dan mendisiplinkan keluarga untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kebiasaan inilah yang harus diubah kalau kita memang mau pandemic Covid-19 ini cepat berakhir," imbuhnya.

Zero Kasus Hari ini, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Magelang Masih di Angka 72

Sri Sultan HB X Tak Ingin Tergesa-gesa Terapkan New Normal di Wilayah DIY

Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto,SpPk., Phd., juga berpendapat, selama masih ada mobilitas antarwilayah, maka tidak ada negara yang benar-benar aman dari risiko gelombang Covid-19 berikutnya.

“Selama belum seluruh dunia bersama-sama sudah masuk fase containtment. Hal demikian juga berlaku dalam tataran provinsi, kabupaten atau kota di Indonesia,” jelas dr. Tonang yang juga menjadi pamateri. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lakukan 6 Kebiasaan Ini Jika Ingin Pandemi Covid-19 Cepat Selesai"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved