Jawa

Angka Reproduksi Dasar yang Tinggi Jadi Pertimbangan 'New Normal' di Kota Magelang

Tim yang diketuai oleh Kepala Bappeda Kota Magelang akan mengkaji penerapan kenormalan baru di berbagai bidang, termasuk penerapan protokol kesehatan

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono, diwawancari wartawan, Jumat (29/5/2020) 

Di bidang pendidikan, Pemkot Magelang cenderung mengikuti arahan kementerian.

Hotel-hotel juga nampaknya juga akan segera dibuka bulan depan.

"Sistem kerja, sesuai edaran menteri sampai dengan tanggal 4, Work From Home (WFH) masih jalan. Setelah itu, kegiatan kerja dimulai jam 8 pulang jam 1. Karena ini masih darurat kondisinya dan uji coba. Kalau pendidikan tergantung kementerian. Sebagian hotel juga akan buka, tetapi tetap new normal. Kalau semua kita tutup ekonomi tidak jalan," kata Joko.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang Joko Soeparno memaparkan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum new normal diterapkan di Kota Magelang.

Belasan Warga Kontak Erat Pasien Positif Baru di Kota Magelang Dijemput ke Rumah Sakit dan Diperiksa

Berdasarkan hasil video conference dengan Mentri PPN/Bappenas, jelas Joko, angka reproduksi dasar (disimbolkan dengan R0 atau R-nought) yang merupakan perkiraan penularan penyakit di Kota Magelang masih diatas angka 1.

"Artinya bahwa potensi penularan virus corona di Kota Magelang itu masih cukup tinggi," terang Joko, Jumat (28/5).

Dengan demikian, maka pengaturan protokol kesehatan harus betul-betul ketat, terutama di pusat-pusat keramaiaan dan obyek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari luar daerah.

"Jika sarana umum kita, katakanlah obyek wisata itu dibuka, saya yakin yang 'nggrudug' itu orang-orang luar daerah. Kalau kita akan menerapkan new normal, hal-hal diatas juga harus menjadi perhatian kita," ungkap Joko.

Belum lagi angka lansia di Kota Magelang saat ini mencapai lebih dari 11.000 orang. Lansia merupakan usia rentan tertular virus corona atau Covid-19.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved