Yogyakarta
Sekat Driver dan Penumpang untuk New Normal Moda Transportasi
Kepala Dinas Perhubungan DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan bahwa salah satu implementasi saat new normal yakni mobil yang digunakan untuk transportasi
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Semua OPD di lingkungan Pemda DIY menyiapkan SOP terkait new normal setelah masa tanggap darurat di DIY berakhir.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan bahwa salah satu implementasi saat new normal yakni mobil yang digunakan untuk transportasi umum akan dilengkapi dengan sekat atau pembatas antara supir dan penumpang.
"Formalnya mau kita susun tapi di terminal akan kita terapkan protokol. Misal taksi ada pembatas supir dan penumpang, tentang jumlah penumpang dalam konteks membatasi, detilnya nunggu," ucapnya, ditemui sesuai melakukan rapat koordinasi di Kompleks Kepatihan, Kamis (28/5/2020).
Ia mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara ketat terhadap seluruh kendaraan yang akan masuk ke DIY termasuk surat kesehatan yang menyatakan yang bersangkutan bebas dari Covid-19.
• Polda DIY Bakal Periksa Kendaraan yang Akan ke Jakarta
"Selama ini kita bicara mudik. Kalau Jakarta diperketat, nggak ada yang masuk (DIY). Adanya mobilitas lokal. Kita bicara protokol kesehatan new normal," bebernya.
Disinggung mengenai operasional Transjogja, Tavip menyebut bahwa sejak pandemi merebak di DIY, pihaknya telah memangkas sebanyak 30 persen dari keseluruhan armada Transjogja yang beroperasi.
Termasuk jam operasional Transjogja yang juga diperpendek. Adapun Transjogja yang tidak beroperasi dipilih dari jalur-jalur yang memang sepi penumpang.
"Kalau dihapus, untuk orang-orang kecil. Biaya subsidi terlalu besar, bus kosong. Selama ini banyak kosong. Kemarin kita kurangi 30 persen. Operasional dari pukul 06.00-18.00. Nanti kalau kebutuhan masyarakat sudah normal kita perpanjang lagi," ucapnya.
• Gaji Kru Trans Jogja Tak Terpengaruh meski Penumpang Trans Jogja Turun 93 Persen
Terpisah, Direktur Utama PT AMI Dyah Puspitasari membenarkan adanya pengurangan jumlah armada Transjogja yang beroperasi selama pandemi dipangkas sebanyak 30 persen.
"Awalnya 116 armada yang beroperasi ditambah 12 cadangan, lalu pada 1 Mei menjadi 83 armada ditambah 9 cadangan. Sementara ini karyawan tetap dipekerjakan secara full, jam kerja yang disesuaikan dengan pengurangan jam operasional, hingga ada evaluasi lebih lanjut," bebernya.(TRIBUNJOGJA.COM)
