Bantul

Dana Padat Karya di Bantul Dialihkan untuk Tangani Covid-19

Pasalnya, program dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang bertujuan membuka lapangan kerja bagi keluarga miskin di desa itu anggarannya dialihka

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Program padat karya di Kabupaten Bantul yang seharusnya mulai dikerjakan bulan Juni mendatang dipastikan tertunda.

Pasalnya, program dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang bertujuan membuka lapangan kerja bagi keluarga miskin di desa itu anggarannya dialihkan untuk penanganan coronavirus disease atau Covid-19.

Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengatakan anggaran padat karya yang direfocusing untuk penanganan virus corona senilai Rp 12,9 miliar.

Awalnya, anggaran sebanyak itu akan dimanfaatkan untuk program padat karya di 130 titik. Masing-masing proyek nilainya sekitar Rp 100 juta. Akan tetapi imbas pandemi, program yang sudah sempat disosialisasikan itu terpaksa urung dilaksanakan.

"Karena anggarannya kita refocusing untuk penanganan Covid-19" ucap Helmi, dihubungi Rabu (27/5/2020).

Refleksi Gempa 2006, BPBD Bantul Ajak Warga Tingkatkan Mitigasi Bencana

Helmi menjelaskan, selain pos anggaran padat karya, Pemerintah Kabupaten Bantul juga melakukan refocusing terhadap belanja modal maupun belanja barang dan jasa lainnya.

Seperti pembuatan jembatan, bantuan keuangan khusus (BKK) dan program pembangunan partisipasi masyarakat (P2MD) juga sebagian anggarannya telah dipangkas dan dialihkan. Termasuk belanja Iuran untuk BPJS juga menurutnya dialihkan sebesar Rp 2 milyar.

Belanja modal yang masih dipertahankan agar tetap direalisasikan adalah pengaspalan.

Menurut Helmi, pengaspalan jalan sangat penting karena berkaitan dengan keselamatan pengguna jalan.

Mengingat angka korban meninggal dunia di Bumi Projotamansari akibat kecelakaan dijalan raya pada tahun 2019 menurutnya cukup tinggi. Kurang lebih mencapai 141 Jiwa.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, anggaran untuk pengaspalan di Bantul masih tetap direalisasikan.

UPDATE Corona Bantul : Total 37 Orang Sembuh dari COVID-19, 17 Pasien Masih Dirawat

"Dengan harapan jalan yang memang rusak dan beresiko segera diperbaiki sehingga pengguna jalan nyaman memanfaatkan infrastruktur yang tersedia," ungkap dia.

Padat karya merupakan program yang dapat membuka geliat ekonomi melalui lapangan kerja di masyarakat desa.

Helmi tak memungkiri itu. Sebab itu, refocusing anggaran padat karya untuk penanggulangan covid-19 menurutnya menjadi kebijakan yang sangat dilematis.

Ia menceritakan, pada dasarnya refocusing anggaran merupakan kewajiban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved