Selama Lebaran, Volume Sampah di Gunungkidul Turun Drastis, Ini Penyebabnya

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul memperkirakan volume sampah pada libur Lebaran kali ini mengalami penurunan drastis.

Larangan mudik hingga penutupan wisata disebut menjadi pemicunya.

Kabid Pengendalian Pencemaran dan Pengembangan Kapasitas DLH Gunungkidul Eko Suharso mengatakan penurunan bisa mencapai separo dari Lebaran tahun-tahun sebelumnya.

"Kalau dibandingkan Lebaran tahun lalu, bisa jadi penurunannya sampai 60 persen," kata Eko dihubungi pada Selasa (26/05/2020).

Ia menjelaskan penurunan ini juga sejalan dengan berkurangnyanya jumlah pendatang dan wisatawan ke Gunungkidul pada Lebaran kali ini.

Hal ini disebabkan oleh kebijakan larangan mudik hingga penutupan seluruh tempat wisata karena pandemi COVID-19.

• BREAKING NEWS : Warga Gondokusuman Temukan Mayat Pemulung Tanpa Identitas di TPS Baciro

• Mengapa Harga Gula Pasir di Pasaran Masih Mahal? Ini Penjelasannya

Eko sendiri menyebut sejak pandemi COVID-19, sampah dari pariwisata memang mengalami penurunan signifikan.

Sebaliknya, sampah rumah tangga justru stabil lantaran masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu di rumah masing-masing.

"Sampah rumah tangga kemungkinan akan meningkat pada Lebaran kali ini, tapi tidak terlalu signifikan," jelas Eko.

Eko juga menjelaskan saat ini Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Wukirsari menerima setidaknya 45 hingga 50 ton sampah per bulan. Kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan pasar.

Sekretaris DLH Gunungkidul Aris Suryanto sebelumnya juga mengungkapkan bahwa sejak April lalu volume sampah dari kawasan wisata sudah mengalami penurunan drastis.(Tribunjogja/Alexander Ermando)