Gunungkidul

Kabupaten Gunungkidul Tak Ada Tambahan Kasus COVID-19 Tiga Hari Berturut-turut

Sejak Sabtu (23/05/2020) hingga Senin (25/05/2020) tak ada penambahan kasus positif COVID-19 di Gunungkidul.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Iwan Al Khasni
Google Earth
Wilayah Gunungkidul 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sejak Sabtu (23/05/2020) hingga Senin (25/05/2020) tak ada penambahan kasus positif COVID-19 di Gunungkidul.

Meskipun demikian, penambahan terjadi pada pasien reaktif Rapid Test.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty melaporkan sampai saat ini masih terdapat 37 kasus positif COVID-19 secara akumulatif.

"Sebanyak 11 pasien masih dalam perawatan, 25 dinyatakan sembuh, dan 1 meninggal dunia," kata Dewi.

Meskipun demikian, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif terhadap Rapid Test bertambah 14 orang pada hari ini.

Penambahan ini membuat total OTG reaktif menjadi 232 orang secara akumulatif.

Sampai saat ini, terdapat 1,199 ODP Dan 129 PDP. Sebanyak 2 ODP dan 4 PDP menjalani perawatan, 6 ODP dan 21 PDP meninggal dunia. Sebanyak 308 spesimen untuk uji swab pun telah diambil.

"234 spesimen dinyatakan negatif, sedangkan 37 spesimen lain masih dalam proses," jelas Dewi.

Merujuk pada data Dinkes Gunungkidul, tak terlihat perubahan pada angka-angka tersebut selama 2 hari terakhir. Meskipun demikian, jenazah asal luar yang berstatus PDP justru bertambah.

Seperti laporan Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo, sekitar pukul 04.00 WIB subuh tadi tim relawan menangani pemakaman jenazah PDP yang dibawa dari Boyolali, Jawa Tengah.

"Jenazah ini merupakan warga Genjahan, Ponjong, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 61 tahun," jelas Iswandoyo.

Menurutnya, warga tersebut meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit di Boyolali. Selanjutnya jenazah dibawa ke rumah sakit rujukan untuk menjalani Rapid Test, di mana hasilnya reaktif.

Jenazah pun kemudian dimakamkan di Genjahan, Ponjong yang merupakan tempat asalnya.

"Proses pemakaman dilakukan berdasarkan protokol COVID-19, di mana para relawan juga mengenakan APD lengkap," kata Iswandoyo.

Pengawasan Tempat Wisata

Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul akan memperketat penjagaan di pintu-pintu masuk wisata. Pengetatan dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi libur Lebaran.

Sekretaris Dispar Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan ada kemungkinan lebih banyak warga yang berusaha masuk ke obyek-obyek wisata, terutama di kawasan pantai.

"Karena itu penjagaan di pintu masuk wisata akan lebih kami tingkatkan pada libur Lebaran ini," kata Harry dihubungi pada Senin (25/05/2020).

Sebagai informasi, Dispar Gunungkidul telah memutuskan untuk menutup seluruh tempat wisata sejak Maret lalu. Kebijakan diambil sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di pusat-pusat keramaian.

Petugas dari Dispar hingga anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) pun dilibatkan dalam penjagaan tersebut. Khusus pantai, Dispar Gunungkidul turut menggandeng Tim SAR (Search And Rescue) untuk menjaga di pintu retribusi.

"Warga yang datang kami ingatkan agar tidak masuk ke lokasi wisata dan diminta berputar balik," jelas Harry.

Tak hanya di pintu-pintu wisata, Harry juga menyebut sejumlah pegawai dari Dispar turut ditempatkan di tiap Posko Penyekatan di perbatasan kabupaten. Mereka berkoordinasi dengan Polres Gunungkidul sebagai pelaksana posko.

Heru Purwanto selaku Bagian Pemasaran Pokdarwis Nglanggeran mengungkapkan selama bulan Ramadan lalu masih ada sejumlah wisatawan yang tetap ingin masuk.

Anggota Pokdarwis Nglanggeran pun harus berjaga selama 24 jam penuh secara bergantian, untuk menginformasikan wisatawan jika tempat wisata tersebut masih ditutup untuk umum.

"Itu sebabnya untuk libur Lebaran ini kami juga meningkatkan pengawasan, demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Heru.

Kasus di Berbagai Negara

Penularan virus corona di dunia sudah menembus ke berbagai negara di dunia.

Data yang dirangkum Tribunjogja.com dari worldometers, penularan virus corona sudah menjangkiti hingga 5,575,234 kasus di seluruh dunia, Selasa (26/5/2020).

Dari semua total kasus itu tercatat sebanyak 347,123 meninggal dunia dan sebanyak 2,356,338 kasus berhasil sembuh.

Indonesia masih berada di peringkat 32 besar negara yang terjangkit virus corona.

Sementara peringkat pertama penularan virus corona dengan jumlah terbanyak masih dipegang oleh Amerika Serikat.

1. Amerika Serikat 1,705,179
2. Brasil 370,060
3. Rusaia 353,427
4. Spain 282,480
5. Inggris 261,184

6. Italia 230,158
7. Prancis 182,942
8. Germany 180,789
9. Turki 157,814
10.India 144,941

11. Iran 137,724
12. Peru 123,979
13. Canada 85,698
14. China 82,985
15. Saudi Arabia 74,795 (Tribunjogja.com | Alexander Ermando )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved