Hadapi New Normal, Seluruh Mal di Yogyakarta Tetap Jaga Protokoler Kesehatan

Hadapi New Normal, Seluruh Mal di Yogyakarta Tetap Jaga Protokoler Kesehatan

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Pengunjung yang masuk ke dalam pusat perbelanjaan Mirota Kampus Supeno dibatasi untuk menjaga jarak satu dengan yang lainnya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pengelola pusat perbelanjaan atau mal di Yogyakarta siap untuk menerapkan protokol kesehatan untuk menghadapi new normal pascapandemi virus corona.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DIY, Surya Ananta saat dihubungi Tribunjogja.com, Selasa (26/5/2020).

Surya menjelaskan, penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona ini sudah dijalankan oleh seluruh pusat perbelanjaan yang ada di Yogyakarta.

Mulai dari pengecekan suhu, aturan pemakaian masker hingga penyediaan tempat cuci tangan atau hand sanitizer.

"Di seluruh mal sudah menerapkan protokol kesehatan dari pengecekan suhu tubuh, wajib menggunakan masker, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer yang sudah dijalankan secara disiplin bahkan sejak awal adanya pandemi Covid-19 ini," jelasnya.

"Prakteknya kami bekerjasama dengan seluruh karyawan tenant dan bagian pengawasan untuk menyarankan kepada konsumen mereka untuk selalu memakai masker saat melakukan transaksi kecuali di resto saat makan. Selanjutnya di luar resto tetap diwajibkan memakai masker lagi," sambung Surya Ananta.

Cegah Penularan Virus Corona, Polisi Minta Pemudik di Yogyakarta Tunda Balik ke Perantauan

WHO Hentikan Uji Klinis Hydroxychloroquine Sebagai Obat Covid-19

Selain itu pihak mal juga sudah melakukan sesuai dengan maklumat Kapolri untuk tidak mengadakan acara yang mengumpulkan orang banyak.

"Sejauh ini pengunjung mal mengalami penurunan karena karakteristik masyarakat di Yogyakarta sendiri kebanyakan dari pendatang.

Ditambah dengan adanya larangan mudik di momen lebaran sehingga pengunjung kebanyakan berasal dari masyarakat asli Jogja atau yang tinggal di Jogja," katanya.(Tribunjogja/Sri Cahyani Putri)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved