Update Corona di DI Yogyakarta
PB IDI Bahas New Normal Bersama Pemda DIY
Diskusi tersebut berfokus pada dua hal yakni tentang isu penyakit dan isu dampak sosial ekonomi terkait Covid-19.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY telah bertemu dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY untuk membahas persiapan New Normal atau normal baru kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 di DIY.
Diskusi tersebut berfokus pada dua hal yakni tentang isu penyakit dan isu dampak sosial ekonomi.
Beberapa keputusan diantaranya masyarakat harus membiasakan diri hidup dengan Covid-19.
Ketua pelaksana Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan Pandemi Covid-19 PB IDI, dr Andrianto Purnawan mengatakan, lebih dari 210 negara saat ini sudah terpapar Covid-19.
Ia menganggap, di Indonesia penanganan Covid-19 tiap-tiap daerah sangat berbeda.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 22 Mei 2020, 13 Pasien Berhasil Sembuh
Ada yang berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ada pula yang berlakukan pengetatan physical distancing.
Sementara untuk di DIY, Andrianto memuji penanganan yang dilakukan Pemda DIY cukup bagus.
Alasannya, penanganan di DIY masih terbilang under control artinya kasus masih dalam kontrol yang baik.
Artinya antara pasien yang sakit dengan fasilitas kesehatan masih mencukupi
"Meski pun angka kenaikan kasus tetap ada setiap saat. Tapi DIY patut dijadikan rule model atau percontohan provinsi lain," katanya usai diskusi di kantor Gubernur DIY, Jumat (22/5/2020)
Ia melanjutkan, yang dimaksudkan under control tersebut menurutnya, pasien positif Covid-19 di DIY masih bisa tertangani, begitu juga dengan pasien penyakit lain misalnya jantung, stroke dan penyakit lainnya namun, fasilitas kesehatan masih tercukupi.
Ia pun menghindari adanya outbreak suatu penyakit tertentu misalnya kasus jantung, stroke dan Tuberkulosis (TBC) yang berbarengan dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
Karena ia memandang diberbagai daerah tenaga medis semuanya terfokus pada penanganan Covid-19.
Untuk itu, ketersediaan fasilitas kesehatan saat ini benar-benar menjadi keharusan yang wajib dimaksimalkan oleh Pemda.