Yogyakarta
Pantauan Aktivitas Kendaraan di Perbatasan Temon, Kulon Progo, 3 Kendaraan Diminta Putar Balik
Di posko pemeriksaan Temon, hari ini, Jumat (22/5/2020), sebanyak 61 kendaraan berpelat luar DIY, diperiksa, 3 diantaranya, tidak mendapatkan izin unt
Penulis: Irvan Riyadi | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Irvan Riyadi
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Aktivitas penyekatan dan pemeriksaan kendaraan yang akan masuk ke Yogyakarta, menjelang Idulfitri, masih terus dilakukan.
Setidaknya, ada 3 titik yang menjadi posko pemeriksaan utama di Yogyakarta, yakni di Tempel, Temon, dan Prambanan.
Sementara, beberapa posko pelapis juga didirikan.
Antara lain di Piyungan, Srandakan, juga Hargodumilah.
Pos pelapis tersebut, dimaksudkan untuk menyaring jika ada kemungkinan kendaraan-kendaraan yang luput dari pos pemriksaan utama.
Hal itu, mengingat, masih ada saja jalan "tikus" yang bisa dimanfaatkan oleh kendaraan-kendaraan dari luar yang akan melintas atau memasuki Yogyakarta.
Di posko pemeriksaan Temon, hari ini, Jumat (22/5/2020), sebanyak 61 kendaraan berpelat luar DIY diperiksa, 3 diantaranya, tidak mendapatkan izin untuk melintas.
Perwira lapangan Dishub DIY yang bertugas, Taufan Abdi Soelaiman menjelaskan, 3 kendaraan yang tidak diizinkan melintas, terkait dengan protokol kesehatan.
• Ambil Secukupnya di Posko Sedekah, Cara Warga Dusun di Magelang Berbagi di Masa Pandemi
Taufan, menambahkan, baik identitas maupun dokumen pendukung perjalan lain, pada dasarnya sudah sesuai.
Hanya saja, berkaitan dengan protokol kesehatan, di mana ketika didapati suhu tubuh cukup tinggi, maka dianggap yang bersangkutan sedang tidak fit untuk melanjutkan perjalanan.
"Suhu tubuh rata-rata tinggi. Sekitar 38 derajat lebih. Kami melakukan pengecekan berkali-kali, karena masih juga tinggi, maka belum bisa kami persilakan lewat," jelas Taufan Abdi.
Namun, lebih lanjut, ditegaskannya, pengendara maupun penumpang yang memiliki suhu tubuh diatas rata-rata tersebut, tidak serta merta diminta untuk kembali ke daerah tujuan.
Melainkan, diarahkan menuju pusat layanan kesehatan terdekat.
"Kita minta putar balik, itu, pada dasarnya hanya terkait kemungkinan kesehatan. Kami arahkan putar balik, untuk menuju puskesmas Temon 1. Di sana biar dicek kepastian kesehatannya," ujar Taufan Abdi, lagi.