Skenario Belajar Siswa di Awal Tahun Ajaran Baru yang Disiapkan Mendikbud, Sekolah Dibuka Parsial?

Sejumlah skenario belajar siswa di sekolah atau masih akan jarak jauh telah disiapkan Mendikbud jelang Tahun Ajaran Baru

Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
ILUSTRASI - Ratusan siswa SMP Muhammadiyah 1 Alternatif (Mutual) Kota Magelang ramai-ramai menulis surat untuk Mendikbud yang baru, Nadiem Makarim, Kamis (24/10/2019) di halaman sekolahnya 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Bagaimana mengawali belajar siswa di awal Tahun Ajaran Baru di tengah pandemi Virus Corona, tentunya menjadi salah satu pertanyaan bagi banyak siswa, terutama orangtua yang mungkin sedang mencemaskan masa depan belajar anak-anaknya. 

ILUSTRASI - Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito tengah memimpin upacara di sebuah sekolah di Kota Magelang.
ILUSTRASI - Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito tengah memimpin upacara di sebuah sekolah di Kota Magelang. (Dokumentasi Prokopim Pemkot Magelang)

Meski demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengawali Tahun Ajaran Baru pada Juli 2020 mendatang. 

Apakah proses belajar mengajar di sekolah bagi siswa akan dapat dilakukan seperti semula atau harus melanjutkan pembelajaran jarak jauh, atau mungkinkan sekolah dibuka secara parsial menurut kondisi masing-masing daerah? 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan telah menyiapkan berbagai skenario terkait permulaan tahun ajaran baru 2020/2021, dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.

Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang belum mereda di Tanah Air.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah siap dengan semua skenario," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (20/5/2020).

Nadiem menuturkan Kemendikbud terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Menurutnya, keputusan Kemendikbud terkait format pelaksanaan tahun ajaran baru akan merujuk pada kajian Gugus Tugas.

"Mohon menunggu, saya pun tidak bisa memberikan statement apapun keputusan itu, karena itu dipusatkan di Gugus Tugas. Tapi kami tentu terus berkoordinasi dengan Gugus Tugas," jelasnya.

Sementara itu, sebelumnya telah disampaikan bahwa Kemendikbud memutuskan tidak mengubah kalender akademik pendidikan pada masa pandemi Covid-19 ini.

Tahun ajaran 2020/2021 tetap dimulai pertengahan Juli 2020, sedangkan pembukaan kembali sekolah menunggu kondisi aman dari dampak Covid-19 sesuai dengan keputusan Gugus Tugas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan.

Karena itu, estimasi optimistis sekolah dibuka pada pertengahan Juli sesuai kalender pendidikan, dengan tetap mengacu protokol kesehatan.

Jika pada pertengahan Juli kasus Covid-19 masih tinggi dan pembatasan sosial berskala besar masih diberlakukan,

pembelajaran jarak jauh untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (PAUD Dikdasmen) tetap dilanjutkan.

”Sekolah dibuka kembali paling cepat pertengahan Juli 2020, tetapi harus dilihat kondisi pandemi Covid-19 ini. Kami hanya menyiapkan syarat dan prosedur.

Terkait kondisi kesehatan dan keamanan terkait pandemi ini, itu ada di Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemdikbud Hamid Muhammad, dilansir Kompas.id, Selasa (12/5/2020).

Skenario kedua, kata Hamid, pembukaan sekolah dilakukan secara parsial sesuai kondisi tiap-tiap daerah.

Jika suatu daerah sudah dinyatakan aman dari Covid-19, sekolah bisa dibuka meski di daerah lain belum aman.

Namun, harus ada kepastian yang didukung data bahwa daerah tersebut betul-betul aman Covid-19, keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama.

Sedangkan daerah yang belum aman tetap melanjutkan pembelajaran jarak jauh.

Hamid mengakui, pembelajaran jarak jauh yang diselenggarakan sejak pertengah Maret 2020 masih jauh dari sempurna,

tetapi itu satu-satunya jalan agar pendidikan tetap berlanjut pada masa pandemi ini.

Karena itu, jika PSBB diperpanjang, perlu ada strategi khusus agar pembelajaran jarak jauh dapat berlangsung lebih efektif, terutama bagi siswa baru.

”Untuk siswa baru, harus ada pertemuan awal untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mengingat siswa dan guru belum saling kenal.

Pertemuan awal ini tidak harus satu kelas bersama-sama, tetapi bisa bergantian dengan mengacu protokol kesehatan. Memang harus ada ekstra usaha dari sekolah dan guru,” ujar Hamid.

(*/ )

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Siapkan Skenario Memulai Tahun Ajaran Baru di Tengah Pandemi", https://nasional.kompas.com/read/2020/05/20/19472611/mendikbud-siapkan-skenario-memulai-tahun-ajaran-baru-di-tengah-pandemi?page=all#page3.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved