Angka Penularan Virus Corona Nyaris Menembus 5 Juta Kasus di Seluruh Dunia
Dilansir Tribunjogja.com dari worldometers, dari 213 negara dan wilayah di dunia tercatat sebanyak 4.982.082 kasus positif virus corona.
Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
Pemotongan dana juga memicu ketidakpercayaan di Eropa, dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan negara-negara di blok 27 sangat menyesali keputusan AS.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan, langkah itu adalah ekspresi pendekatan yang sangat egois dari otoritas AS terhadap krisis.
Sidang Majelis Kesehatan Dunia dibuka Presiden Swiss Simonetta Sommaruga, yang menjanjikan dukungan penuh dan kerja sama negaranya kepada WHO.
Ia mengatakan 194 negara anggota harus bertindak bersama untuk mengakhiri pandemi.
Sebelum Gutteres, Presiden China Xi Jinping turut menyampaikan pidato secaa virtual pada forum itu.
Xi menyatakan, China telah transparan, bertanggung jawab, dan cepat dalam menanggapi wabah virus Corona.
Mereka juga aktif berbagi informasi dengan negara lain. Penegasan disampaikan Presiden China Xi Jinping dalam telekonferensi dengan Dewan Kesehatan Dunia, Senin (18/5/2020).
"Di Tiongkok, setelah melakukan upaya yang melelahkan dan pengorbanan besar, kami telah mengubah gelombang virus dan melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang kami,” kata Xi.
“Selama ini kami telah bertindak dengan keterbukaan, transparansi, dan tanggung jawab," lanjutnya seraya menambahkan China berbagi informasi tentang virus dengan komunitas global secara tepat waktu.
Pernyataan Xi Jinping muncul sesudah tiba perkembangan baru, ada 100 negara di dunia yang menyerukan penyelidikan independen terhadap pandemic virus corona.
Rusia ikut bergabung dengan mendukung resolusi yang akan dimunculkan di Dewan Kesehatan Dunia (WHA).
Resolusi itu dirancang Uni Eropa, dan di belakangnya mendapat dorongan Australia untuk penyelidikan penanganan awal China terhadap krisis ini.
Agresifnya Canberra disambut kemarahan Beijing, yang menuduh Australia sangat tidak bertanggung jawab dan dapat mengganggu kerja sama internasional memerangi pandemi virus corona.
Resolusi ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang dimulai Senin hari ini di Jenewa.
Meski begitu, resolusi ini tidak secara eksplisit menyebut China atau negara lain. Resolusi menyerukan evaluasi yang tidak memihak, independen dan komprehensif .