Empat Idola K-Pop Ini Sempat Kunjungi Bar Itaewon yang Jadi Klaster Corona di Korea Selatan

Meski telah melakukan relaksasi berkaitan dengan pembatasan sosial akibat Covid-19, Korea Selatan seperti tak henti dihantam gelombang virus corona.

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
Yonhap
Empat Idola K-Pop Sempat Kunjungi Bar di Itaewon, Mereka Dipastikan Bebas Virus Corona 

Berbicara kepada wartawan, Yoon mengatakan diskusi saat ini sedang berlangsung untuk merinci langkah-langkah keselamatan lebih lanjut untuk meningkatkan kepatuhan publik.

Direktur KCDC, Jung Eun Kyeong sekali lagi memperingatkan agar tidak mengikis komitmen publik untuk menjaga jarak pada hari Senin, karena salah satu dari 170 pasien virus dengan kluster Itaewon ditemukan telah berhenti di tempat hiburan malam lain di Bucheon, Provinsi Gyeonggi.

"Siapa pun yang telah mengunjungi klub malam didesak untuk melaporkan kepada pihak berwenang dan mengikuti tes," katanya.

Mantan Direktur dan ahli paru KCDC Dr. Jung Ki Suck mengatakan para pejabat kesehatan harus mengadopsi pendekatan berbasis risiko untuk membuka kembali.

Salah satu pengadilan Seoul sedang disemprot disinfektan
Salah satu pengadilan Seoul sedang disemprot disinfektan (Yonhap)

“Pedoman yang ada gagal dalam hal kepraktisan. Mengenakan masker wajah dan ventilasi setiap beberapa jam tidak layak di klub malam, misalnya,” katanya.

Spesialis penyakit menular, Dr Kim Woo Joo dari Rumah Sakit Universitas Korea di Guro, Seoul Selatan, mengatakan contoh baru-baru ini dari pelanggaran jarak sosial adalah "tanda-tanda mencolok bahwa kelelahan akibat virus corona semakin meningkat."

“Tetapi virus tidak dapat diharapkan untuk berperilaku sesuai dengan jadwal kami,” katanya, menekankan bahwa selama pandemi berlangsung lama, kepatuhan terhadap tindakan pencegahan virus corona harus diterima sebagai bagian dari realitas sehari-hari.

Kim mengungkapkan rencana penanganan virus corona pemerintah sejauh ini tidak memiliki visi jangka panjang.

“Langkah-langkah pemerintah cepat kadaluarsa. Padahal, sudah jelas, sejak awal virus akan bertahan lama. Presentasi rabun seperti itu membuat publik bertanya-tanya bagaimana kebijakan akan berubah minggu depan atau minggu setelah itu,” katanya.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved