Empat Idola K-Pop Ini Sempat Kunjungi Bar Itaewon yang Jadi Klaster Corona di Korea Selatan

Meski telah melakukan relaksasi berkaitan dengan pembatasan sosial akibat Covid-19, Korea Selatan seperti tak henti dihantam gelombang virus corona.

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
Yonhap
Empat Idola K-Pop Sempat Kunjungi Bar di Itaewon, Mereka Dipastikan Bebas Virus Corona 

TRIBUNJOGJA.COM, SEOUL - Meski telah melakukan relaksasi berkaitan dengan pembatasan sosial akibat Covid-19, Korea Selatan seperti tak henti dihantam gelombang virus corona.

Setelah sukses mengatasi penyebaran virus corona pada jemaat Gereja Shincheonji, yang menyumbang kasus positif terbesar di dalam negeri, kini Korea Selatan kembali menghadapi wabah dari klaster Itaewon.

Diketahui, salah satu bar Itaewon, Seoul menjadi tempat penyebaran virus corona karena ada satu warga yang terjangkit dan datang ke tempat tersebut di awal Mei.

Ia setidaknya menginfeksi ratusan, 170 kasus yang terdeteksi.

Cha Eun Woo
Cha Eun Woo (REPRO BIDIK LAYAR VIA YOUTUBE/ASTRO)

Ternyata, ada empat idola K-Pop yang juga sempat mengunjungi bar di Itaewon, yakni Jungkook BTS, Jaehyun NCT, Mingyu Seventeen dan Cha Eun Woo Astro.

Keempatnya mendatangi resto dan bar berbeda pada 25 April 2020.

Setelah laporan tersebut keluar, para agensi meminta maaf atas perilaku idolanya tersebut. Sebab, mereka dinilai gagal untuk mengampanyekan jaga jarak sosial.

“Dia benar-benar merefleksikan apa yang ia lakukan tidak mengindahkan jaga jarak sosial dengan sepenuh hati,” kata Big Hit, agensi Jungkook BTS.

“Kami pastikan permasalahan serupa tidak akan terjadi dan meminta maaf telah membuat khawatir banyak orang termasuk penggemar,” beber Big Hit lagi.

Drama Korea Terbaik yang Dibintangi Kim Woo Bin Sebelum Vakum karena Kanker Nasofaring

Jungkook BTS
Jungkook BTS (soompi.com)

Meskipun begitu, keempat idola tersebut tidak terjangkit virus corona.

Tes yang mereka jalani telah menunjukkan mereka negatif virus.

“Jaehyun menyesal dengan ketidakpeduliannya, dia harus menahan diri dari pertemuan pribadi selama jarak sosial,” ungkap SM Entertainment, manajemen Jaehyun NCT.

Dua agensi lain, Pledis Entertainment dan Fantagio yang menaungi Seventeen dan Astro turut mengatakan hal senada. Mereka juga tidak mengelak idolanya sempat mengunjungi bar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), bersama dengan Kementerian Kesehatan, mengumumkan pada akhir pekan pedoman pembukaan kembali yang dikeluarkan 5 Mei untuk diperbaiki agar mencerminkan keterbatasan praktis.

5 Besar Drama Korea dengan Rating Tertinggi Sejak 2017, The World of The Married Merajai

Kluster Penyebaran Corona Baru di Korea Selatan Ditemukan, Akankah Itaewon Club Menjadi seperti Shincheonji?
Kluster Penyebaran Corona Baru di Korea Selatan Ditemukan, Akankah Itaewon Club Menjadi seperti Shincheonji? (Yonhap)

Dalam jumpa pers hari Senin, pejabat kesehatan senior Yoon Tae Ho mengatakan pemerintah akan mengadakan pertemuan dengan dewan penasehat yang terdiri dari para ahli virus corona untuk membuat pembaruan yang diperlukan dalam panduan ini.

Berbicara kepada wartawan, Yoon mengatakan diskusi saat ini sedang berlangsung untuk merinci langkah-langkah keselamatan lebih lanjut untuk meningkatkan kepatuhan publik.

Direktur KCDC, Jung Eun Kyeong sekali lagi memperingatkan agar tidak mengikis komitmen publik untuk menjaga jarak pada hari Senin, karena salah satu dari 170 pasien virus dengan kluster Itaewon ditemukan telah berhenti di tempat hiburan malam lain di Bucheon, Provinsi Gyeonggi.

"Siapa pun yang telah mengunjungi klub malam didesak untuk melaporkan kepada pihak berwenang dan mengikuti tes," katanya.

Mantan Direktur dan ahli paru KCDC Dr. Jung Ki Suck mengatakan para pejabat kesehatan harus mengadopsi pendekatan berbasis risiko untuk membuka kembali.

Salah satu pengadilan Seoul sedang disemprot disinfektan
Salah satu pengadilan Seoul sedang disemprot disinfektan (Yonhap)

“Pedoman yang ada gagal dalam hal kepraktisan. Mengenakan masker wajah dan ventilasi setiap beberapa jam tidak layak di klub malam, misalnya,” katanya.

Spesialis penyakit menular, Dr Kim Woo Joo dari Rumah Sakit Universitas Korea di Guro, Seoul Selatan, mengatakan contoh baru-baru ini dari pelanggaran jarak sosial adalah "tanda-tanda mencolok bahwa kelelahan akibat virus corona semakin meningkat."

“Tetapi virus tidak dapat diharapkan untuk berperilaku sesuai dengan jadwal kami,” katanya, menekankan bahwa selama pandemi berlangsung lama, kepatuhan terhadap tindakan pencegahan virus corona harus diterima sebagai bagian dari realitas sehari-hari.

Kim mengungkapkan rencana penanganan virus corona pemerintah sejauh ini tidak memiliki visi jangka panjang.

“Langkah-langkah pemerintah cepat kadaluarsa. Padahal, sudah jelas, sejak awal virus akan bertahan lama. Presentasi rabun seperti itu membuat publik bertanya-tanya bagaimana kebijakan akan berubah minggu depan atau minggu setelah itu,” katanya.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved