Hasil Rapid Test Massal Pengunjung Indogrosir di Sleman, Total Ada 52 Orang Dinyatakan Reaktif

Tercatat total ada 52 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test yang digelar di GOR Pangukan Sleman tersebut.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Dok Humas Pemkab Sleman
Masyarakat Sleman yang merupakan pengunjung indogrosir melakukan rapid test massal hari kedua 

Selain itu, ia menjelaskan penularan virus ini dikarenakan adanya percikan droplet.

Virus pun bisa menempel di barang dan bertahan sampai beberapa hari.

"Dari barang juga bisa, kebetulan yang reaktif jadi positif banyak petugas yang bekerja di gudang. Virus bisa menempel di kardus, atau barang yang akhirnya didisplay. Itu termasuk salah satu potensi penularan," terangnya.

Seorang peserta rapid test massal, Juniando wahyu (21) warga Maguwoharjo, Depok, Sleman menceritakan dirinya berbelanja di Indogrosir pada 1 Mei 2020 lalu.

Pengunjung Indogrosir yang merupakan Warga Sleman melakukan rapid test massal di GOR Pangukan, Selasa (12/5/2020)
Pengunjung Indogrosir yang merupakan Warga Sleman melakukan rapid test massal di GOR Pangukan, Selasa (12/5/2020) (dok.humas Pemkab Sleman)

Ia mengatakan bahwa saat itu Indogrosir memang telah melakukan protokol kesehatan seperti mencuci tangan sebelum masuk, dan cek suhu tubuh.

Pengunjung yang datang pun mengenakan masker.

"Saat itu lumayan ramai. Kalau kerumunan hanya di kasir, cuma kemarin agak mepet jaraknya. Sudah ada garis di lantai sebagai tanda, tapi yang mengantre tidak terlalu jaga jarak," ujarnya. 

Dikarantina di Asrama Haji

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, menjelaskan bagi mereka yang dinyatakan negatif reaktif akan menjalankan rapid test massal tahap kedua.

Sedangkan mereka yang dinyatakan reaktif akan dijemput petugas untuk dilakukan karantina di Shelter Asrama Haji.

"Untuk pengunjung yang reaktif akan dilakukan pemeriksaan swab, kita memfasilitasi tempat untuk karantina," jelasnya Kamis (14/5/2020).

Pengunjung Indogrosir yang merupakan Warga Sleman melakukan rapid test massal di GOR Pangukan selasa (12/5)
Pengunjung Indogrosir yang merupakan Warga Sleman melakukan rapid test massal di GOR Pangukan selasa (12/5) (Dok Humas Sleman)

Joko menjelaskan, dalam prinsip epidemologi, mereka yang reaktif harus dianggap positif sampai terbukti tidak terinfeksi virus corona.

Sehingga begitu screening reaktif, hal terpenting adalah dilakukan isolasi.

Ia juga menerangkan, bahwa dalam pedoman Kemenkes, isolasi boleh dilakukan secara mandiri.

Namun Joko menyatakan bahwa Pemkab Sleman tidak menerapkan hal tersebut dan terbilang lebih ketat.

"Kita memang agak ketat, tidak boleh diisolasi kecuali di rumah sakit, tapi rumah sakit juga kelabakan karena harus melayani pasien-pasien yang lebih berat, sehingga kita ambil langkah membuat semacam rumah sakit darurat yaitu asrama haji," terangnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved