Update Corona di DI Yogyakarta
Reaktif Rapid Test di Gunungkidul Melonjak Jadi 88 Orang, Positif COVID-19 Bertambah 3
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul kembali melaporkan adanya penambahan kasus positif COVID-19. Penambahan ini juga diikuti dengan lonjakan jumlah r
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul kembali melaporkan adanya penambahan kasus positif COVID-19. Penambahan ini juga diikuti dengan lonjakan jumlah reaktif Rapid Test secara signifikan.
Kepala Dinkes Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan pada Rabu (13/05/2020) ini terdapat penambahan 3 kasus positif COVID-19. Hasil positif diketahui dari uji swab yang sudah keluar.
"Penambahan ini membuat total positif COVID-19 di Gunungkidul menjadi 28 kasus," kata Dewi kepada wartawan siang ini.
Berdasarkan laporan tersebut, 3 kasus positif COVID-19 baru ini seluruhnya berasal dari Kecamatan Semanu.
Ketiganya pun menjadi kasus COVID-19 pertama yang muncul di wilayah tersebut.
• Dinsos Gunungkidul Akan Salurkan BST Rp 600 Ribu Lewat Rekening Bank
Menurut Dewi ketiganya terkait dengan kluster supermarket yang ada di Mlati, Sleman.
Sebelumnya, satu pasien positif juga telah diumumkan dari kluster tersebut.
"Jadi total ada 4 pasien positif COVID-19 dari kluster supermarket Sleman," jelasnya.
Sementara itu, reaktif Rapid Test dari Gunungkidul melonjak drastis menjadi 88 orang dari yang sebelumnya 17 orang.
Meskipun demikian, Dewi tidak menjelaskan lebih jauh apakah penambahan reaktif ini berkaitan dengan pemeriksaan massal atau tidak.
Pemeriksaan massal dengan metode Rapid Test sampai saat ini masih terus berlangsung di Gunungkidul.
Berawal pada 12 Mei lalu, Kegiatan ini akan dilaksanakan hingga Sabtu (16/05/2020) mendatang.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan pihaknya saat ini sedang membahas masalah tempat untuk para warga yang reaktif dari pemeriksaan Rapid Test tersebut.
"Saat ini sedang diupayakan solusinya, mudah-mudahan ada tempat yang bisa dimanfaatkan untuk isolasi warga reaktif Rapid Test," katanya dalam jumpa pers sore ini.(TRIBUNJOGJA.COM)