Update Corona di DI Yogyakarta
Pemda DIY Jamin Keakuratan Alat Rapid Test
Beredar kabar jika sebuah pabrikan alat Rapid Diagnosis Test (RDT) atau rapid test ada yang patut dipertanyakan kekuratannya.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menjamin keakuratan dalam pemilihan alat rapid test yang digunakan untuk diagnosis Covid-19.
Beredar kabar jika sebuah pabrikan alat Rapid Diagnosis Test (RDT) atau rapid test ada yang patut dipertanyakan kekuratannya.
Meski sejauh ini memang beberapa pengujian ada yang mengalami error.
Namun, hal itu bukan menjadi acuan tertentu suatu alat penguji dikatakan tidak akurat.
• Ini Hasil Rapid Test Massal Ratusan Pengunjung Indogrosir Sleman
Juru bicara Pemda DIY untuk penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih, menyampaikan, rapid test yang digunakan di DIY sesuai arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Ia juga mengatakan, secara garis besar, penggunaan rapid test di kabupaten/kota juga menggunakan rapid test yang sama.
Berty merinci, pengujian ekstraksi di RSUP Dr Sardjito sebanyak 3.018, dan 6.678 PCR, serta 6.678 primer.
Untuk di RSA Mikeobiologi UGM, penggunaan ekstrasi sebanyak 6.857, 1.360 RNA, 14.857 PCR dan 14.857 primer.
Sedangkan penggunaan di Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogykarta 1.336 ekstraksi, 2.456 PCR dan 2.546 primer.
Sementara dinkes DIY penggunaan ekstraksi sudah 3.200 ekstraksi, dan 5000 PCR serta 5000 primer.
Total secara keseluruhan penggunaan rapid test per 11 Mei kemarin untuk ekstraksi mencapai 14.411, 1.360 RNA, dan 28.981 PCR serta 29.081 primer.
• Positif COVID-19 di Gunungkidul Bertambah 1, 4 Pasien Dinyatakan Sembuh
"Itu rekapitulasi sampe 11 Mei kemarin. Semua alat tersebut dari BNPB. Jadi akurasinya menyesuaikan dari pusat," katanya, Selasa (13/5/2020)
Ia menganggap, Kabupaten/Kota di DIY banyak yang mengadakan rapid test secara mandiri.
Namun, secara spesifik alat yang digunakan sama.
Termasuk suplai reagen dan PCR semuanya disediakan dan menyesuaikan Provinsi.
Pemda DIY masih belum menentukan, apakah akan dilakukan rapid test di pasar, seperti daerah lain.
"Masih akan dilakukan upaya lebih massif lagi," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)