Bantul

Pemkab Bantul Cairkan BST dari Kemensos untuk 18.538 Penerima Manfaat

Total dana yang digelontorkan oleh Kemensos RI untuk program BST ini mencapai Rp 33,3 miliar.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Pemkab Bantul
Bupati Suharsono secara simbolis menyerahkan BST kepada satu dari beberapa warga penerima, di Balai Desa Triwidadi, Pajangan, Bantul, Selasa (12/5/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menindaklanjuti program Kementerian Sosial RI dengan mulai menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada 18.538 kepala keluarga (KK) terdampak virus corona di wilayahnya, Selasa (12/5/2020).

Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, penyaluran ini dibantu Kantor Pos dan diterima secara langsung oleh warga yang sudah tercantum dalam data.

Lalu, untuk proses pendistribusiannya, diawali dari Kecamatan Pajangan, di Balai Desa Triwidadi, Bantul.

"Setiap bulan penerima manfaat akan memperoleh bantuan sebesar RP 600 ribu ya, selama tiga bulan ke depan. Terhitung April, Mei dan Juni," katanya.

Puluhan Wanita Disabilitas di Bantul Terima Bantuan

Suharsono menjelaskan, total dana yang digelontorkan oleh Kemensos RI untuk program BST ini mencapai Rp 33,3 miliar.

Ia berharap, anggaran yang dialokasikan tersebut, bisa sepenuhnya diserap oleh masyarakat Bantul, yang benar-benar membutuhkan.

"Pokoknya kita pikirikan warga Bantul, mereka semua saudara saya. Dalam kondisi seperti ini untuk bertahan hidup saja kan sulit, jadi ya perlu perhatian serius dari pemerintah," jelas politisi Gerindra itu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis pun berujar, terdapat 22.476 KK, yang tercantum di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari pihak Kemensos RI.

Namun, realisasinya, pemeritah pusat hanya mengucurkan untuk 18.538 KK saja.

Dari jumlah tersebut, ia mengakui, masih ada kepala keluarga penerima manfaat yang bisa dibilang kurang layak menerima BST, karena beberapa alasan.

COVID-19 di Yogya : Jumlah yang Sembuh Nyaris 9 Kali Lipat Lebih Banyak dari yang Meninggal

Alhasil, penyalurannya pun harus ditangguhkan dulu, melalui Musyawarah Desa Khusus, atau Musdesus.

"Ada beberapa yang dinilai tidak memenuhi syarat untuk menerima BST. Misal yang bersangkutan sudah meninggal, pindah kependudukan, berstatus ASN, TNI, atau Polri, kemudian dianggap mampu mencukupi kehidupannya sendiri," ucapnya.

"Jadi, ya ditangguhkan, dananya akan disimpan oleh kantor pos atau bank yang ditunjuk, karena penerima BST tidak bisa dialihkan ke warga yang lain," imbuh pria yang kini juga menjabat Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul tersebut.

Sementara Kepala Kantor Pos Bantul, Arif Budiharto menuturkan, pihaknya bakal mendistribusikan sekitar 5.000 BST untuk KK terdampak, dalam satu harinya.

Karena itu, ia mematok target, penyaluran BST ini, dapat terselesaikan dalam tiga hari ke depan.

Hari Pertama Penyaluran BST di Kota Yogyakarta Berjalan Lancar

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved