Segera Tayang, Film ‘Miracle in Cell No 7’ Versi Indonesia Akan Disesuaikan dengan Kultur Lokal

Film ‘Miracle in Cell No 7’ versi Indonesia akan segera tayang. Falcon Pictures, selaku rumah produksi film telah merilis sederet foto teaser untuk

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
instagram.com/falconpictures_
Segera Tayang, Film ‘Miracle in Cell No 7’ versi Indonesia Akan Disesuaikan dengan Kultur Lokal 

TRIBUNJOGJA.COM - Film ‘Miracle in Cell No 7’ versi Indonesia akan segera tayang. Falcon Pictures, selaku rumah produksi film telah merilis sederet foto teaser untuk para penggemar yang sudah menunggu.

Beberapa aktor baru Indonesia turut andil membintangi film remake asal Korea Selatan itu.

Di antaranya ada Graciella Abigail yang menjadi Kartika kecil, Mawar Eva de Jongh menjadi Kartika dewasa, Indra Jegel, Bryan Domani dan Rizki ‘Rigen’ Rakelna.

Adapula nama-nama aktor tenar seperti Vino G Bastian yang menjadi ayah dari Kartika, Indro Warkop sebagai Japrak, Tora Sudiro dan Denny Sumargo sebagai kepala sipir.

Kisahnya mungkin hampir mirip dengan film asli. Kartika adalah seorang anak yang dibesarkan oleh sang ayah.

Ayahnya bukan seorang kaya, tetapi hanya penjual balon biasa.

Mereka tinggal di dekat rel kereta. Suatu saat, nahas menimpa ayah Kartika. Ia dituduh memperkosa dan membunuh anak seorang petinggi kepolisian.

Ayah pun dijebloskan ke penjara nomor tujuh.

Praktis, Kartika tak memiliki orang dewasa sebagai pendamping dan harus mencari cara agar tetap bisa bersama bapaknya.

Di film asli, anak tersebut bernama Yesung, diperankan oleh Gal So Won.

Setelah ayahnya dimasukkan penjara, ia harus berada di panti asuhan.

Vino G Bastian memerankan ayah Kartika
Vino G Bastian memerankan ayah Kartika (instagram.com/falconpictures_)

Menurut Sutradara Hanung Bramantyo, membuat film remake seperti ini cukup menantang. Sebab, semua orang yang pernah menonton ‘Miracle in Cell No 7’ pasti paham dengan akhir ceritanya.

“Maka, kami sesuaikan dengan kultur yang ada di Indonesia,” ungkap Hanung dalam konferensi pers via daring, Senin (11/5/2020).

Didi Kempot dan Kisahnya di Film Sobat Ambyar

Ia menjelaskan, di film asli, ada adegan dimana Yesung menikmati salju dan musibah yang menimpa ayah terjadi karena pengerasan air di musim dingin.

Sementara, di Indonesia, hanya ada dua musim, sehingga perlu ada penyelarasan kultur.

“Kami juga menyesuaikan hukum yang ada. Ini sudah kami konsultasikan dengan konsultan hukum kami. Bentuk penjara juga kami sesuaikan,” bebernya.

Namun, Hanung belum mau membeberkan lebih lanjut terkait film itu. Jika ia kebanyakan berbicara, ia takut penonton tidak lagi menikmati kejutan-kejutan dalam film.

Saat para napi melakukan reka ulang kejadian tuduhan atas ayah Kartika
Saat para napi melakukan reka ulang kejadian tuduhan atas ayah Kartika (instagram.com/falconpictures_)

Sementara, Erica pendiri Falcon Pictures menjelaskan pihaknya memang sengaja membuat kembali ‘Miracle in Cell No 7’ ke versi Indonesia.

Ini bukan pertama kali film itu dibuat versi lain. Negara seperti Turki, Filipina dan India pernah membuat film itu dan cukup sukses di pasaran.

Pemilihan aktor dan aktrisnya juga tidak main-main. Erica yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia hiburan itu sudah mengenal para pemain satu sama lain, sehingga mudah baginya untuk menunjuk siapa menjadi siapa.

Dalam versi Koreanya, film ini merupakan besutan sutradara Lee Hwan Kyung yang berhasil meraup keuntungan sebesar USD 81,8 juta dan menjadikan 'Miracle in Cell No. 7' film terlaris sepanjang 2013.

Miracle in Cell No. 7 mengisahkan komedi mengharukan dan membawa genre melodrama tentang keluarga.

Seorang pria cacat mental yang secara tidak sah dipenjara lantaran dituduh membunuh anak petinggi kepolisian.

Miracle in Cell No 7
Miracle in Cell No 7 (movie.naver)

Lee Yong Gu (Ryu Seung Ryong) merupakan pria dengan gangguan mental. Ketika berbicara, ia gagap.

Ia tinggal di rumah kumuh bersama putrinya Ye Seung (Gal So Won). Suatu ketika Lee Yong Gu terlibat dalam pertengkaran fisik dengan komisaris polisi yang baru saja membeli tas Sailor Moon untuk putrinya.

Usai itu, putri sang komisaris polisi meninggal dalam kecelakaan yang cukup janggal. Ia terpleset di atas es dan menderita hantaman yang fatal di bagian kepala belakang.

Namun, saat Lee Yong Gu berusaha menyadarkannya, ada orang lewat yang justru keliru mengidentifikasi dan menuduh Lee Yong Gu telah menganiaya anak tersebut.

Yesung saat menyelundup masuk penjara untuk menemuhi ayahnya
Yesung saat menyelundup masuk penjara untuk menemuhi ayahnya (movie.naver)

Lee Yong Gu dituduh dalam melakukan penculikan, pembunuhan dan juga pemerkosaan pada anak di bawah umur.

Polisi juga mengabaikan bukti Lee Yong Gu dipenjara dan menjebloskannya ke sel nomor tujuh. Orang-orang yang ada dalam sel itu dipimpin oleh pemimpin geng So Yang Ho yang pada awalnya tidak ramah terhadap Lee Yong Gu.

Mengenal Judy Mikovits, Tokoh Utama Film Kontroversial Plandemic yang Disensor FB, You Tube, Vimeo

Yong Gu sempat ingin menyelamatkan Yang Ho dari ancaman para geng yang ada berada satu sel dengannya. Yang Ho membalas budi dengan menyelundupkan Ye Seung dalam sel nomor tujuh.

Narapadina sel perlahan berteman dengan Lee Yong Gu dan percaya dia orang baik yang kebetulan berada di tempat salah di waktu yang salah.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved