Mengenal Metode Terapi Plasma untuk Penyembuhan Pasien Covid-19 yang Akan Diuji Coba Skala Besar
Terapi plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 akan diuji coba dalam skala besar kepada pasien positif Covid-19 yang masih dirawat
TRIBUNJOGJA.COM - Terapi plasma disebut-sebut bisa mempercepat kesembuhan pasien yang terjangkit virus corona.
Meski belum teruji secara massal, namun metode tersebut dinilai bisa menjadi salah satu alternatif penyembuhan pasien positif covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengatakan,terapi plasma darah dari pasien sembuh Covid-19 akan diuji coba dalam skala besar kepada pasien positif Covid-19 yang masih dirawat.
• Sebanyak 343 Warga Kota Yogya Telah Mendaftar Rapid Test Massal, Dinkes Apresiasi Pendaftar
• UPDATE Rincian Sebaran Kasus Virus Corona di 34 Provinsi di Indonesia Hari Ini Senin 11 Mei 2020
Menurut dia, metode plasma darah adalah kemajuan besar dalam upaya pengobatan Covid-19.
Metode itu dipercaya dapat mempercepat kesembuhan pasien positif Covid-19.
"Saya melihat sudah kemajuan yang signifikan dalam pengujian plasma. Yang rencananya ini akan dilakukan uji klinis berskala besar di beberapa rumah sakit dan juga stem sel untuk menggantikan jaringan paru yang rusak," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas lewat konferensi video, Senin (11/5/2020).

Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan kemajuan besar dalam upaya penyembuhan Covid-19 juga terjadi dalam penelitian genom (genome sequencing) yang sudah mencapai tahap lanjutan.
Hal itu adalah batu loncatan yang penting untuk bisa menemukan vaksin yang tepat agar bisa membunuh virus corona, khususnya yang berkembang di Indonesia.
Ia pun meminta semua kementerian dan lembaga mendukung penuh riset dalam upaya pengobatan Covid-19.
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini dan saya minta tadi seluruh hasil riset dan inovasi didukung penuh. Proses-proses perizinan dilakukan cepat dan juga disambungkan dengan industri, baik itu BUMN maupun swasta," ujar Jokowi.
Apa Itu Terapi Plasma?
Sebelumnya diberitakan, Bio Farma bersama Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dan Lembaga Eijkman mengembangkan plasma konvalesen untuk terapi pasien Covid-19.
"Metode pengobatan konvalesen plasma Covid-19 ini diharapkan dapat segera diimplementasikan," ujar peneliti Bio Farma Neni Nurainy dalam keterangan tertulis, Kamis (23/4/2020).
Neni menjelaskan, konvalesen plasma bekerja dengan memanfaatkan antibodi yang muncul secara alami dari tubuh pasien Covid-19 yang sudah sembuh.
• Ilmuwan Italia Sebut Coronavirus Dapat Melemah dengan Sendirinya Seiring Waktu
• Terungkap Kasus Virus Corona di Perancis Mulai Sejak November 2019
Kemudian, antibodi yang terkandung dalam plasma tersebut diberikan kepada pasien Covid-19 lainnya yang termasuk ke dalam kategori kritis atau pasien yang membutuhkan ventilantor.