Marak Kasus Pencurian di Bantul, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kewaspadaan di Masa Pandemi Covid-19
Masyarakat diminta untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terkait keamanan di wilayah masing-masing
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Masyarakat diminta untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terkait keamanan di wilayah masing-masing saat masa pandemi virus corona seperti sekarang ini.
Pasalnya, aksi kriminalitas terutama pencurian tercatat mulai meningkat di beberapa daerah.
Di Kecamatan Pandak, Bantul, dalam sebulan terakhir sudah terjadi tiga kasus pencurian.
Karena itu, masyarakat pun diminta selalu waspada.
Apabila terpaksa bepergian, barang-barang berharga jangan disimpan di dalam mobil.
Bagi yang memiliki kendaraan bermotor, lebih baik dimasukkan di dalam rumah dan dikunci ganda.
"Tingkatkan pos kamling dan patroli," kata Kapolsek Pandak, AKP Cherly Evi Prayudati, kepada wartawan, Minggu (10/5/2020).
Menurut dia, kasus pencurian terakhir di Kecamatan Pandak terjadi pada Sabtu (9/5/2020) siang.
Di mana satu buah komputer jinjing dan uang tunai senilai Rp5,2 juta raib dicuri di dalam mobil milik Jefry Agung Wijaya, (30), saat diparkir di depan sebuah toko di Dusun Bergan, Desa Wijirejo.
Cherly mengatakan siang itu korban yang merupakan warga Sinduadi, Mlati, Sleman bermaksud mengedrop barang di toko sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
Korban masuk toko untuk mengecek barang dagangannya.
Setelah sekitar 50 menit lamanya, korban kembali ke mobil dan kaget melihat kaca mobil bagian depan kiri sudah pecah. Barang berharga yang ada di dalamnya juga sudah hilang.
"Kami masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap pelakunya," ucap Cherly.
Sebelum kasus tersebut, pencurian juga terjadi di dusun Tegalurung, Desa Gilangharjo dengan sasaran genset.
Kemudian, tak berselang lama terjadi pencurian ayam di Dusun Nglarang, Desa Triharjo. Sederet kasus pencurian tersebut belum termasuk dugaan percobaan pencurian dengan memecah kaca rumah yang terjadi di Dusun Kauman, Desa Wijirejo.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, menyampaikan di tengah situasi saat ini masyarakat diimbau untuk tidak panik, namun tetap waspada.
Pasalnya, menurut dia, saat ini banyak sekali kabar hoax yang beredar di media sosial.
Ia menekankan masyarakat agar jangan terpancing dengan beredarnya informasi yang belum diketahui kebenarannya itu.
Paling penting, menurut dia, warga dapat melakukan pengamanan mandiri dengan menjadi polisi bagi dirinya sendiri.
Menurut dia, menjadi polisi bagi diri sendiri sangatlah penting. Mengamankan keselamatan diri sendiri dan keluarga dari marabahaya dengan sikap waspada.
"Setelah menjadi polisi bagi diri sendiri dan keluarganya, kemudian lebih luas lagi, bagi lingkungan dengan swadaya bersama-sama masyarakat. Menjaga lingkungan, mengaktifkan pos kamling," terang dia.
Sebelumnya, Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono, mengatakan masa pandemi Covid-19 ini terdapat peningkatan aksi kriminalitas di masyarakat yang didominasi oleh pencurian.
"Secara umum memang ada peningkatan (aksi kriminalitas) kurang lebih 30 persen,” kata Wachyu, di sela-sela peninjauan dapur umum di Kasawasan Pasar Seni dan Wisata Gabusan, pada 6 Mei lalu.
Wachyu tidak menyebut angka pastinya berapa angka kriminalitas jika dibanding bulan-bulan sebelumnya.
Ia juga tidak mengetahui pasti faktor penyebab angka kriminalitas meningkat di masa pandemi.
“Banyak faktor ya, mungkin ekonomi juga bisa,” kata dia. Pihaknya mengaku sudah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan meminta kepada seluruh jajarannya hingga paling bawah untuk meningkatkan patroli, membuat selebaran yang ditempel ke sejumlah tempat tentang imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan disertai nomer telepon darurat. (*)